Akhirnya sekarang aku mencoba merangkang keluar dari kotak luang lingkup hidupku dari dulu.
Hanya untuk mengintip dunia luar atau ikut andil bersama didalamnya, entahlah aku belum tau.
Langit mendung dan kepulan asap polusi sisa sisa pembakaran limbah menemaniku sepanjang perjalanan panjang menuju tempat orang yang asing tak ku kenal.
Seruan senang menunggu serta sambutan meriah akan kedatanganku, sepertinya terlalu tidak mungkin bahkan dalam mimpi pun. Konon ibu kota tidak baik pada siapapun yang berkunjung.
Bagaimana nanti aku berjuang serta mencoba bertahan hidup disini, itu yang lebih pantas ku pikirkan saat ini dari pada menuntut banyak hal untukku.
Meski dengan berat hati, karena ketidak seiapan selalu membayangi.
Tapi aku akan terus menerobos masuk bahkan sebelum sepatuku, ku tali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bait Tentang Hidup
PoetryHidup terlalu berwarna untuk diterjemahkan hanya menjadi hitam dan putih, banyak warna lainnya juga termasuk keabu-abuan perasaan. Bait sajak tentang banyak hal, keluarga, pertemanan, cinta, dan kamu juga yang mencoba menjelaskan banyak warna dalam...