Pernah takut dan hampir menyerah.
Saat hati yang tak kokoh berpegang erat pada sebuah rasa yang terus terombang-ambing.
Saat sebuah perjuangan baru saja dimulai, namun perlahan merenggang dan terlepas karena keraguan yang dihempaskan angin.
Kau tau setiap rasa tak selalu sama,
Hari ini tidak akan sama dengan kemarin atau esok ataupun seterusnya. Lantas mengapa kau masih mengandalkan nya?
Cukup! Sekarang kesampingkan hati yang labil itu.
Sekarang gunakan logika untuk melangkah kedepan.
Menoleh kebelakang tak akan mengubah apapun, karena jalan kesempatan sebenarnya bukan disana.
berhentilah walau hanya sekedar menilik kebelakang, tak ada gunanya. Cahaya disana telah jauh-jauh hari padam, kau tak akan menemukan titik terang apapun selain celah celah penyesalan yang boleh jadi meredupkan asamu.
Kau tau untuk kembali berpijar tak selalu membutuhkan lampu, ketika lilin lilin kecil pun jadi.
Untuk kembali menjadi tangguh tak perlu selalu dengan baja, ketika paku paku kecil pun mampu menopang. Hanya ketika kau tetap berjuang, dan jangan berpikir untuk menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bait Tentang Hidup
PoetryHidup terlalu berwarna untuk diterjemahkan hanya menjadi hitam dan putih, banyak warna lainnya juga termasuk keabu-abuan perasaan. Bait sajak tentang banyak hal, keluarga, pertemanan, cinta, dan kamu juga yang mencoba menjelaskan banyak warna dalam...