Satu Bait Tentang Hidup

yang memilih bertahan

Tuhan memberikan banyak kesempatan pada setiap mahluknya untuk mengenal banyak mahluk lainnya juga.
Dengan kekuasaan-Nya Dia ciptakan berbagai macam karakter diri yang berbeda pada setiap insan.
Oleh sebab itu pula aku bertemu beraneka ragam sifat sifat manusia,
Beberapa dari mereka hanya singgah, mengukir kenangan lalu pergi.
Walau begitu, pada akhirnya aku tetap mendapatkan banyak kenangan indah.
Dan tetap indah walau sudah lama usai ditelan waktu.
Tapi tak sedikit pula yang datang mengukir perih, membuat aku tetap terluka setiap kali mengingatnya.
Mereka yang pergi mungkin sembari meninggalkan luka bukan berarti jahat atau enggan tetap bersama.
Tetapi mungkin karena tak tahan dengan sikapku yang kadang kala buruk memperlakukan orang lain, atau juga karena kita semakin lama semakin tidak sejalan dan bicara pun sudah menyenangkan.
Mungki juga mereka memilih pergi bukan diam-diam seperti yang ku kira, tapi sembari menitipkan salam perpisahan pada langit yang tidak ku ketahui.
Meski aku tak pernah mendengarnya secara langsung, hal ini bisa menjadi kemungkinan yang boleh pegang siapa tau salam itu benar dititipkan.
Dari sekian banyak manusia yang ada, hanya beberapa yang masih bertahan.
Bertahan untuk tetap mendengarkan setiap keluh kesah yang mungkin bosan karena terlalu sering aku katakan.
Bertahan dengan semua perdebatan karena aku terlalu memaksakan pendapat tanpa pernah mau mendengarkan.
Bertahan untuk selalu mendukung meski kadang kala aku melupakannya saat aku telah sampai diatas
Hingga pada suatu saat, angin malam berbisik,
Berterima kasihlah pada Tuhan,
Sebab sekian banyak orang sabar yang Dia ciptakan.
Dia takdirkan untuk bersama mu, menjadi sahabat hidupmu, menjadi pendukungmu, menjadi pendengar setiap ocehan tak bergunamu
Maka jaga dia, Jangan biarkan dia pergi seperti yang sudah sudah.
Jangan biarkan dia menitipkan salam
"Aku pergi" lagi pada sang langit diam-diam.