Satu Bait Tentang Hidup

pertemuan

Hembusan nafas seketika berubah
menjadi sedu seiring terdengar nya suara bedug.
Semakin menjadi sedan ketika takbir berkumandang.
Biasanya, aku disini kau disitu,
mata ini mampu menangkap
sosok yang selalu menjadi alasan rindu.
Tapi sekarang, aku disini kau disana,
terhalang jarak yang terlampau jauh.
Sekali lagi ku katakan
seraya menguatkan diri sendiri, tidak apa,
semuanya akan tetap
baik-baik saja walaupun kini kita berjauhan.
Mungkin sekarang kita memang hanya
harus menatap langit yang sama tanpa duduk bersama,
Tapi sekarang juga saatnya kita merenungkan diri.
bahwa ternyata pertemuan
bisa menjadi hal yang sangat sulit didapat.
Dengan begitu, kita bisa lebih
bisa menghargai sebuah kebersamaan.
Eh jangan menangis, tenang saja
setiap perpisahan pasti ada pertemuan.
Tapi sekarang belum saatnya kita bertemu.
Semoga saja Setelah ini ada jalan,
kau dan aku bisa kembali bertatap muka.
Selamat hari raya kau yang jauh di belahan dunia sana,
aku minta maaf atas segela salah yang mungkin terlupa.
jangan bersedih di hari yang berbahagia ini,
Kita harus tetap berbahagia,
ingat kita memiliki Tuhan yang sama.
Yang Maha mendengar lagi Maha
Penyayang , Yang Maha mengetahui isi hati.
Yakin lah Tuhan akan
memberikan jeda untuk kita dibiarkan berjumpa.