05/05/18
Eh, aku cuman mau bilang chapter yang judulnya disc ○ mungkin bisa dibilang side story penjelasan cerita atau point of viewnya jimin (asli bingung gimana jelasinnya) pokoknya gitu.
"Memangnya kenapa aku tidak bisa mendengarmu?"
Ada sedikit raut terkejut yang Seulgi tangkap dari wajah Jimin. Sisanya kebingungan dan gamang yang entah apa penyebabnya.
Gadis itu sebenarnya ingin bertanya lebih, membahas rasa penasarannya, tapi ini jelas bukan waktu yang tepat. Jadi sembari mengayunkan ayunannya ia menunggu Park Jimin untuk berbicara.
Angin sore kembali berhembus. Menerbangkan daun-daun yang gugur, merebahkan rerumputan, menerpa rambut panjang Seulgi hingga berkibar selagi ia berusaha untuk mengendalikan ayunan yang dinaikinya.
Dan Jimin masih belum bersuara.
"Hei!"
Dari kejauhan sebuah sumber suara berseru. Itu Jeon Jungkook dan pakaian berlumur pasir serta lumpur yang datang menghampiri. Ransel hitam menggantung aneh di pundaknya.
"Kalian masih di sini?" Tanyanya begitu tiba di dekat Seulgi dan Jimin.
Sang gadis mendadak menyipitkan mata curiga. "Kau bilang hari ini kumpul di perpustakaan?"
Jungkook serta-merta mengangguk. "Memang. Tapi begitu kalian berdua tiba-tiba menghilang di kelas Kim Taehyung datang dan mengatakan kumpul hari ini batal," jawabnya.
"Lalu kenapa tidak mencari kami?" Tanya Seulgi lagi. Ia sebenarnya tidak sebal kumpul club dibatalkan, tapi sebal pada si Jungkook itu.
"Kenapa harus?" Jungkook balik bertanya. "Siapa tahu kalian membutuhkan waktu berdua. Ah. Jangan-jangan kalian berkencan, ya?"
Jimin terkejut, Seulgi tambah murka. Gadis itu spontan melepas sepatunya untuk kemudian menjadikannya pemukul Jeon Jungkook. Sayang si bandel satu itu lebih dulu menghindar. Berlari menjauh dengan raut bahagia padahal baru saja berulah. Dia memang seperti itu.
"Jangan dengarkan si menyebalkan satu itu," ujar Seulgi pada Jimin.
Laki-laki itu mengangguk paham. "Sudah sore, sebaiknya kita pulang."
Meski kecewa percakapannya dengan Jimin terpotong, Seulgi mau tidak mau menyetujuinya. Mama pasti sudah menunggu. Dan angin terasa semakin dingin untuk membuat tetap bertahan.
"Rumahmu dimana? Mau pulang bersama?" Tanya Seulgi.
Jimin menggeleng. "Aku dijemput seseorang. Maaf."
"Kalau begitu aku duluan."
Sambil melambaikan tangan Seulgi berjalan menjauh. Ada lima meter jarak yang ditempuh sebelum ia memutuskan untuk berbalik dan memastikan sesuatu. Lantas tanpa sengaja netranya menangkap sosok Pak Seokjin yang menggandeng Jimin menuju mobil yang terparkir tak jauh dari taman.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 52 hz ●
FanfictionMereka bilang Park Jimin tidak bersuara. Tapi mengapa Seulgi mendengarnya berbicara? Insfire by Whalien 52 ㅡ방탄소년단
![[1] 52 hz ●](https://img.wattpad.com/cover/144651233-64-k395899.jpg)