15/05/18
#IVoteBTSBBMAs ya!
Sebenarnya susah untuk menjelaskan semua keadaan ini. Mengenai Seulgi yang makin hari di jauhkan, rumor tentang anak terkutuk; Jimin dan sekarang juga Seulgi, Jeon Jungkook yang tiga hari ini absen, atau kedekatan Jimin dan Taehyung dari kelas sebelah.
Agak mengagetkan sebenarnya melihat Taehyung yang merupakan anggota tim futsal andalan sekolahㅡjuga anggota klub bukuㅡbergaul dengan Jimin yang dikucilkan itu. Sempat menjadi perbincangan, tapi semakin hari pudar ditinggalkan.
Meski anak-anak tidak pernah menemukan Seulgi dan Jimin sedang berinteraksi atau berduaan, di kelas sekalipun, mereka tetap menjauhi Seulgi. Dan hal tersebut membuat gadis kesepian itu semakin bingung.
Oh! Jangan lupakan ungkapan Jimin tempo hari di ambang pintu laboratorium.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi, sih?
Rasa-rasanya baru kemarin hidupnya terasa seperti kebanyakan anak. Menjadi menonjol di kelas, terlambat pada pelajaran guru Seo, bertengkar dengan Jeon Jungkook, bermain dengan Seungwan dan Sungjae... tapi lihatlah sekarang. Terbalik 180° bagai piringan besi yang beratnya tak terkira jatuh telungkup ke tanah. Susah untuk dikembalikan.
“Sedang memikirkan sesuatu, gadis kecil?”
Bersamaan dengan sesosok laki-laki dewasa berbalut almamater hitam yang duduk tepat di hadapannya, Seulgi mengangkat wajah. Itu Pak Seokjin dengan senyum ramahnya.
“sedang gusar, eh? bapak bahkan yakin halaman itu belum berganti sejak pertama kali kau membukanya,” lanjutnya seraya tersenyum.
Oh, memang benar. Buku dongeng yang sedari tadi berada di tangan Seulgi memang dibiarkan terbuka begitu saja. berkurang fungsi—hanya sebagai benda yang di pegang, bukan bacaan. Fokusnya teralih pada hal lain, alih-alih kisah lima sekawan yang tertuang dalam buku.
“...mau berbagi dengan Bapak, mungkin? Sepertinya benar-benar ada sesuatu yang mengganggumu...”
Seketika Seulgi salah tingkah. “eh? ti-tidak. Tidak ada.”
Tapi berbohong bagaimanapun, gelagatnya sudah terbaca. Anak kecil masih mudah untuk di tebak, bukan? Kecuali Park Jimin yang menurut Seulgi misterius itu, semuanya memang benar. Apalagi melihat senyum tersirat yang kali ini singgah di bibir tebal Pak Seokjin.
Beliau mungkin saja mendesaknya untuk berterus terang, bercerita mengenai kegusarannya tapi tidak. Alih-alih mendesak guru sastra baru satu itu malah mengalihkan pembicaraan...
“Kemarin-kemarin Bapak tak sengaja melihatmu berdua dengan Park Jimin. Kalian berteman, ya?”
... dengan topik yang sebenanrya dihindari Seulgi karena membuat bingung setengah mati.
“...senang sekali rasanya melihat Park Jimin telah membuat lingkaran pertemanan dengan seseorang.”
“tapi... tapi kami tidak berteman...” sahut Seulgi dengan suara yang semakin memelan hingga hilang di terpa angin. Dan demi melihat ekspresi bingung Pak Seokjin, gadis itu menunduk.
“...benarkah?"
Seulgi mengangguk.
Pak Seokjin bertambah bingung. “Eh? Bapak pikir...” jeda sejenak untuk menghela nafas. “Kasihan sekali Jimin itu. ia selalu sendiri, sama sekali tidak terlihat memiliki teman...”
“Jimin mempunyai teman, kok. Kim Taehyung..."
Sebelum Seulgi berhasil menyelesaikan kalimatnya, Pak Seokjin menyela dengan nada kaget yang begitu kentara.
"Kim Taehyung berteman dengan Park Jimin?"
Gadis itu mengangguk.
"Apa benar? Bapak sepertinya tidak berpikir begitu..."[]
Keep safe, banyak minum air putih, dan SAY NO UNTUK STEROFOAM(?) Or how to write that lah. Kurangin penggunaannya karena sangat berbahaya untuk lingkungan.
Jangan lupa jaga lingkungan dan vote bts!
ㅡmalam ini aku bacod ya maafㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 52 hz ●
FanfictionMereka bilang Park Jimin tidak bersuara. Tapi mengapa Seulgi mendengarnya berbicara? Insfire by Whalien 52 ㅡ방탄소년단
![[1] 52 hz ●](https://img.wattpad.com/cover/144651233-64-k395899.jpg)