"Dark night falls.."
Jeritan, teriakan, dan seruan memenuhi aula. Sementara monster itu tersenyum penuh kemenangan, ia telah maju selangkah lebih maju daripada mereka semua.
"Argus, kau terlalu lamban. Aku akan menyebabkan kerusakan disini tanpa perintahmu.." batinnya.
"Deadly poison stinger!" Serunya.
Lima pedang berhasil menusuk beberapa murid sebelum kegelapan itu menghilang.
"Helcurt." Gumam Tigreal dan Alucard bersamaan, di tempat yang berbeda.
"Apa?" Sahut Miya, "serangan mendadak?"
"Kurasa." Giliran Lancelot yang bersuara.
"Kupikir lebih baik kita maju hanya beberapa, terlalu banyak juga membuyarkan fokus." Sahut Odette.
"Aku akan maju." Miya berkata dingin.
"Tetapi.. Miya..?" Layla bertanya reflek, terkejut.
"Jangan cegah aku." Sahut Miya dingin, dikeluarkannya busurnya dan ia berubah wujud menjadi mode berperangnya.
"Aku ikut denganmu, Putri Miya." Kata Freya.
"Tapi, Freya. Kau harus dalam wujud valkyriemu dan.. samaranmu terbongkar! Baru saja beberapa jam." Bisik Miya.
"Tidak apa-apa." Freya menyahut, "jangan banyak bicara. Ayo."
Miya berlari kedepan, disusul Freya.
Sebenarnya ada lagi yang khawatir, dan gatal mau membantu. Yah, siapa lagi kalau bukan Alucard.."Khu.. khu.. Putri Miya.. kita bertemu lagi.." Helcurt tersenyum saat melihat sosok Miya.
"Hanya untuk beberapa menit." Balas Miya dingin, "fission shot."
Tanpa ampun, Miya memanahi Helcurt yang menerjang ke arahnya.
"Wings of faith!" Freya melompat dan menerjang Helcurt, membuatnya tertarik ke tengah.
"Hah, valkyrie. Muncul juga kau?" Kekeh Helcurt sinis.
"Muncul untuk menghabisimu." Jawab Freya dengan nada rendah.
"Rain of arrows!" Seru Miya, ia membekukan Helcurt dan menyerangnya habis-habisan.
"Groundsplitter!!" Alucard muncul tiba-tiba saat Helcurt sadar dari beku dan akan menusuk Miya. Helcurt melambat dan terkejut.
Merasa tidak memungkinkan untuk 1 vs 3, Helcurt berusaha melarikan diri.
Sebenarnya usahanya sia-sia, karena dari arah mana pun ketiganya sangat haus akan darah. Tak ada pilihan, ia membuka portal ke Kastil Bulan.Zuung!!
Bola mata Miya membiru, portal itu seakan-akan memperingatinya untuk menolong Kastil Bulan.
"Aku harus ikut masuk!" Gumam Miya.
"Aku ikut denganmu, Miya." Sahut Freya.
"Baiklah, bagus juga karena aku harus terbang untuk ke portal itu." Balas Miya, "Alucard, aku yakin kita akan bertemu lagi. Susulah aku secepat mungkin!"
Tepat setelah tubuh Helcurt masuk seluruhnya ke portal Freya mengaktifkan mode valkyrienya lalu mengangkat tubuh Miya dan membawanya ke portal bersamanya.
Portal itu menghilang disertai bunyi mendesing yang nyaring.Alucard mendesis.
Rasanya dia tidak rela Miya pergi dari hadapannya, namun terperangah saat melihat Freya yang ternyata seorang valkyrie."Alucard!" Seruan Lesley muncul dari belakangnya, dia terengah-engah mungkin karena berlari.
"Miya? Mana dia?! MANA DIA?!" Seruan Lesley seakan-akan seperti seorang ibu kehilangan anaknya.
"Dia.. masuk ke portal bersama.. Freya." Jawab Alucard datar.
"Freya? Bagaimana bisa?" Zilong menautkan alisnya.
"Dia seorang valkyrie. Itu wajar saja." Tigreal yang menjawab, dengan santai dan tidak memedulikan keterkejutan yang mendengarnya kecuali Alucard dan Layla yang sudah tahu. (Ingat dong, Layla pernah kenalan pas Miya masih kecil.. nggak percaya liat prolog deh, sebel.)
"Valkyrie?.. malaikat perang yang katanya melindungi Miya?" Seruan Zilong menggema, "pantas saja rasanya dia seorang gadis yang tidak biasa."
"Bagaimana kita menyusul mereka?" Layla berkata pelan, wajahnya mengisyaratkan ketakutan. "Aku takut terjadi apa-apa dengan Miya.."
"Dia akan baik-baik saja." Jawab Alucard ringan, "dia seorang gadis yang kuat."
"Enak ngomong heh, Alu tuyol!" Lesley menjitak kepala Alucard emosi, tubuhnya langsung ditahan Gusion dan Harley saat ia akan menendang 'anu'nya Alucard. "Kamu sayang nggak sih sama Miya? Hah?! Di Kastil Bulan ada Argus! Ada panglima-panglimanya pasti! Kalaupun dia bersembunyi.. cepat atau lambat dia akan ketahuan bodoh!"
"Sst, Les. Tenang, tarik nafas, hembuskan.. ya?" Gusion berusaha menenangkan Lesley, t.e.m.a.nnya
Tadi itu cuma nyatain, nggak nembak. Haha kena tipu. Lama di taman gara-gara Lesley nangisnya lama /plak. Ngejek kau thor, buka-buka aibku ~ Lesley.
"Saat ini kita hanya bisa berharap mereka baik-baik saja." Tigreal berdeham, mengheningkan suasana ramai yang mendominasi, "portal ke Kastil Bulan.. hanya bisa dibuka setahun sekali, yaitu lusa."
"Beristirahatlah kalian semua, tentu tidak semua dari kalian diberangkatkan. Portal itu tidak bisa menampung kita semua." Lanjut Tigreal membubarkan mereka, lalu dirinya menghilang.
Natalia langsung bergabung dengan Karina dan Fanny. Setengah lega setelah berdiri di podium terus-terusan, mereka kembali ke asrama mereka.
~~
Miya POV :
Ow...
Tubuhku rasanya sakit semua. Portal tadi sangat menyiksa. Tubuhku terbaring diantara semak-semak kurasa, nampak Freya sudah terduduk disebelahku."Kau baik-baik saja Putri Miya?" Freya berbisik sangat pelan padaku.
"Aku baik-baik saja, dimana kita?" Aku menjawab, tentu saja pelan.
"Kastil Bulan, bagian terpencil. Aku sudah menyelidiki.. tidak ada musuh disini." Balas Freya pelan, "tetapi bukan artinya kita bisa bersantai, lihat cuping telingamu.. wujudmu sudah menjadi elf."
Aku menyentuh cuping telingaku.
Lancip.
Kulihat sekelilingku, gelap. Malam hari. Namun aura gelap juga memenuhi tempat ini, tidak ada aura kehidupan elf disini. Menyeramkan, tetapi inilah tempat tinggalku yang sebenarnya.
Terjajah.Srak! Srak!
"Ada orang!" Bisikku pada Freya, "genggam tanganku!"
Freya menurut, dia menggenggam tanganku kuat-kuat.
"Turbo stealth." Gumamku, tubuhku dan Freya menghilang. Kami berlari menjauh, sejauh yang kami bisa.
Efek menghilangku mulai pudar.
Kami terengah-engah, lalu aku tersadar. Ini adalah sebuah keberuntungan."Kita harus ke kastil!" Bisikku.
"Apa kau gila? Argus pasti disana!" Balas Freya setengah membentak.
"Justru karena itu kita harus kesana. Kita harus mengamankan pusakaku, lencana kupu-kupu unguku itu. Sebelum Argus mendapatkannya." Balasku.
"Pengamanan disana pasti sangat ketat Miya, mustahil untuk masuk kesana." Balas Freya.
"Kalian mau masuk ke kastil?" Suara dingin mengejutkan kami.
Nyaris saja aku akan berteriak.
Seorang nona muda, matanya buta! Tapi ada seekor burung disampingnya.
Pengikut Arguskah?"Siapa anda?" Tanyaku dingin, was-was.
"Pharsa." Jawabnya ringan, "teman Tigreal."
"Bagaimana bisa kau berteman dengan Tigreal?" Tanyaku lagi.
"Hm? Dia dulu pengikut Argus sepertiku." Jawabnya, "tapi aku sama sepertinya. Menentangnya."
"Lalu kenapa kau disini?" Giliran Freya yang bersuara.
"Aku? Tentu membantu memecah belah pasukan Argus, seperti kata Tigreal. Lalu kalau kalian sudah disini.. sepertinya menarik untuk membantu kalian." Senyumnya.
---

KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Elf [Complete]
FanfictionKehidupan Miya yang biasa-biasa saja sebagai gadis cantik yang cerdas berubah semenjak kedatangan anak baru itu, Alucard. Dibantu sepupu-sepupunya, dan sahabatnya ia berusaha menemukan jati diri sebenarnya yang terkubur bersama masa lalunya. Apa Miy...