Part 27

1.5K 91 5
                                        

Freya POV :

Apa aku bisa mempercayai wanita yang muncul barusan ini?
Kupandang wanita buta tersebut dengan saksama, rambutnya putih sebelah, bersana seekor burung putih yang terbang bersamanya selalu.

"Apa aku bisa memegang perkataanmu?" Tanyaku sengit.

"Tanyakan pada Chang'e." Balas wanita itu. (Disini saya masukin si Chang'e, ga nahan lucu banget dia walaupun keluarnya baru di Adv server, saya mainnya di situ.. :>).

"Chang'e masih ada?" Mata Miya membulat saat mendengar nama itu.

"Tentu saja, dia ada disampingku." Senyum wanita itu, disibaknya rumpun yang tebal dan munculah sosok Chang'e.

"Bagaimana kau mengingatnya, Miya?" Bisikku padanya.

"Zilong." Balasnya pendek, "dia adiknya, dia pikir sudah tiada saat Argus menyerang Kastil Bulan."

"Hn." Gumamku.

"Tapi aku ingat juga sih waktu pertama kali ingat papa, sempet liat sosoknya lagi ngobrol sama Layla." Cengir Miya.

Aku memutar bola mataku, tidak penting untuk membahas saat itu sekarang. Yang terpenting adalah bagaimana kami bertahan sampai Tigreal dan 'murid-muridnya' datang untuk membantu.
Yah, kuharap secepat mungkin karena aku sudah benci bau busuk kejahatan disini.

"Kak Miya!" Chang'e langsung menghampiri Miya, dan mereka berpelukan. "Aku merindukanmu! Dan juga Kak Zilong."

"Kau tahu darimana aku mengenalnya?" Tanya Miya polos, ya ampun bukankah tadi dia menyebut namanya?

"Bukankah kau menyebut namanya?" Balas Chang'e, Miya hanya tersenyum kuda.

"Aku merasakan Kak Pharsa berubah, aku melihatnya ia pergi sembunyi-sembunyi kepada Tigreal tadi. Aku memergokinya saat dia kembali, sebelumnya maafkan aku Kak Miya. Aku tidak berhasil melindungi kastil dari kekuasaan Argus." Cerita Chang'e panjang lebar, wajahnya imut menunjukan penyesalan.

"Semua sudah terjadi, tidak perlu minta maaf." Sahutku, "bagaimana cara kita mendekati kastil saat ini? Kita perlu mengamankan pusaka Putri Miya."

~~

"Bagaimana keadaan kakakmu?" Sapa Nana pagi-pagi itu pada Harley, yang memasang wajah kusut saat itu.

"Tidak baik." Balas Harley.

"Eeh? Kenapa?" Tanya Nana.

"Dia tidak mau makan, tidak mau tidur, matanya bengkak mungkin menangis, bahkan dia belum ganti baju dari semalam. Aku berpikir Kak Lesley seperti bukan dirinya, tidak pernah dia betah memakai gaun, tidak pernah juga dia nangis gara-gara di tinggal. Paling pas balik ngamuk aja dia." Jawab Harley panjang dan lebar.

"Kak Gusion mungkin.." Gumam Nana, Harley langsung menghentikan gerakan tangannya mengambil susu.

Nana plis, jangan ngompor atau polos. Kakakmu yang satu itu cuma takut Miya kenapa-napa soalnya dia sayang banget sama Miya.. apalagi pas udah diceritain sama Layla tentang kematian orang tua kandung Miya. /plak.

"Mungkin aku harus buat perhitungan sama dia." Celetuk Harley yang didengar oleh Kagura.

"Hesh, nggak boleh prasangka buruk dulu Harley-kun." Jitak Kagura yang dikomentar tawa pelan Hayabusa disampingnya.

"Aish, sakit Kak Kagura!" Harley menggerutu sambil mengusap-usap kepalanya (eh? Tidak takut rambut kusut Harley?).

"Harley, Gusion bukan pemuda yang jahat bikin cewek nangis. Malah gak mau liat cewek nangis, mungkin dia memang khawatir sama Miya." Ujar Hayabusa sambil menepuk bahu Harley, lalu ia berlalu bersama Kagura bergabung dengan Bruno dan Lolita.

The Moon Elf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang