Alucard POV :
Sial.
Mereka datang lebih cepat dari yang kuduga, tak kusangka mereka mengambil langkah ceroboh yang mengejutkan."Eh? Kok tiba-tiba mendung?" Gadis cantik dihadapanku malah mengadah ke langit.
"Tutupi wajahmu." Ujarku sambil menundukan kepalanya. "Jangan sampai langit melihatmu."
"Kenapa?" Tanyanya disela-sela rambutnya yang menjuntai kebawah, tampak sangat cantik dan menawan.
Tunggu, apa yang kupikirkan?
Akan kupikirkan nanti, sementara gumpalan awan hitam semakin dekat dengan atap sekolah, rambut Miya yang putih akan membuat sebuah titik yang sangat kelihatan sehingga empuk untuk ditangkap.
Apa yang harus kulakukan? Memasangkan wig? Halo, apa aku membawa wig?! Kuputuskan untuk memeluknya menutupi tubuh kurusnya dan rambut putih panjangnya.
Kurasakan hatiku berdebam-debam saat itu tapi tidak kupedulikan, aku akan melakukan apapun supaya Miya selamat."A.. Alucard? Apa yang kau lakukan?" Cicitnya didalam dekapanku.
"Diamlah sebentar." Jawabku dingin.
Tepat setelah awan yang gelap berlalu dan bergerak menuju gerbang depan, cahaya matahari kembali bersinar redup setidaknya menyamarkan kehadiran Miya.
DRUAGGHH!!
Tampaknya mereka berhasil muncul lewat udara dan akan menyerang sekolah ini bertubi-tubi, tampak pula Helcurt beserta mereka dan juga seorang buruk-rupa berambut ungu kuyakini itu Moskov.
"Pasukan monster itu, Miya. Mereka datang." Aku segera melepaskan pelukanku dan menjelaskan, tampak wajahnya memerah. "Ikuti aku, Miya. Siapkan panah-busurmu untuk berjaga-jaga akan kemungkinan terburuk dan juga.. jangan percayai orang lain selain aku, Lancelot, Odette, dan Layla atau murid sekolah ini lainnya."
Gadis itu mengangguk, aku segera mengeluarkan sebuah tongkat besi pendek dari saku celanaku dan aku mengibaskannya. Muncul pedang demon biruku dan mengubah seragam konyolku menjadi pakaian berperangku. Miya juga melakukan hal yang sama, ia menarik sesuatu biru yang kecil dibalik blazernya dan memunculkan busur biru mudanya dan merubah seragamnya menjadi pakaian perangnya.
Dengan satu kibasan tangan, aku memintanya turun menuju lobby.~~
Alucard berlari menuruni tangga disusul Miya, lalu mereka mendapati beberapa teman mereka yang sudah menyerang minions yang tak henti-hentinya datang dari kepulan asap.
"Whirlwind splash!" Alucard membasmi satu ombak minions habis sekali serang. "Jangan keluarkan skill dulu! Kau akan mudah dikenali!" Ia berseru pada Miya yang memakai turbonya untuk membasmi beberapa minions yang mendekatinya.
Alucard semakin seru menghabisi minions sementara Miya hanya menggunakan pasifnya untuk mempertahankan diri.
Miya mengatur nafasnya, mengomel kapan ia boleh mengeluarkan skill. Ia melihat pertarungan yang bisa dibilang rumit karena minions terus berdatangan dari kepulan asap, Lesley, Harley, Fanny, Natalia, Karina, Lancelot, Odette, Alucard, Bruno, Chou, Clint, dan Layla juga terlihat lelah.
Miya merasa dirinya tidak membantu."Hihihi.. gadis manis.. tidak perlu capai-capai ayo kemari kepada kami.."
Miya berbalik, memandang dua sosok seram yang berperawakan besar dan menyeramkan.
"Maaf, Alucard.." gumam Miya dalam hati, "Rain of Arrows!!"
Alucard yang mendengar seruan skill Miya segera menebas minions terakhir dan berbalik untuk melihat dua sosok yang ia kenal di freeze oleh Miya sementara gadis itu melarikan diri dengan turbo stealthnya.
"Kemana gadis itu pergi?!" Helcurt yang baru sadar dari pengaruh Miya segera memunculkan kegelapannya.
Alucard kebingungan untuk beberapa saat, begitu pula Miya yang akhirnya tiba di atap lagi. Merasa cukup jauh berlari, ia bermaksud beristirahat.
"Khu.. khu.. khu.. gadis manis mau istirahat? Bagaimana kalau istirahat selamanya?" Moskov muncul dari belakang Miya dan akan menghunusnya dengan tombak.
"Kyaa!!" Miya berteriak dan menggunakan inspire, "fission shot!"
Moskov cukup terluka atas penyerangan Miya, cukup memberi waktu untuk Miya memulihkan keterkejutannya dan berdiri kokoh.
"Shadow Raid!" Helcurt muncul mendadak dibelakang Miya dan berhasil membuatnya terjerembab.
Miya masih berusaha memanahi Helcurt yang mulai kesakitan karena gear yang dipakai Miya sakit sekali.
Namun, Miya lupa ada Moskov yang masih dapat bangun walaupun tadi sempat terjerembab olehnya."Spear of death!" Moskov menusukan tombaknya pada Miya dan mendorongnya mundur, tepat sebelum Moskov mengeksekusi Miya di tempat sebuah peluru hitam mengenai Moskov.
"Jangan macam-macam dengan sepupuku jahanam!" Teriak Lesley yang muncul dari invisiblenya.
"Khi.. khi.. monyetnya ada dua, bisa by one.." Helcurt tersenyum meremehkan.
"Jangan pikir karena kami wanita dan kalian monster kami lawan yang mudah!" Lesley berseru, "lagipula, kalian ini untuk apa capek-capek bertarung kalau ujung-ujungnya kalah?!"
"Minions itu.. walaupun mudah dikalahkan jumlahnya banyak dan kami tidak akan pergi sebelum sekolah ini runtuh dan sepupumu ini mati." Moskov mendengus meremehkan, "ayo kesini kalau kalian mau mati, minions kami juga akan datang membantu."
"Oh ya? Mana mahkluk kecil lucu itu?" Lesley tersenyum puas.
Aku melongok kebawah, bersama-sama dengan Moskov dan Helcurt. Mayat-mayat minions bertaburan dan tidak ada yang keluar dari kepulan asap lagi, mayat-mayat murid-murid dan guru juga bergelimpangan. Tampak Bruno, Chou, Lancelot yang menggendong Odette ala bridal style, Karina, Fanny, Natalia, Nana dan Harley berjalan menuju sebuah pesawat yang entah dikirimkan siapa.
Tunggu, Miya mengucek-ucek matanya.
Layla yang pingsan digendong ala bridal style oleh Clint! Momen terbaik dalam hidup, dua sejoli tukang adu mulut dalam posisi romansa. Entah Alucard kemana, hilang dari pandangan Miya.JDOR!
Lesley mulai menembaki Moskov dan Helcurt bergantian, Miya yang tersadar segera membantu Lesley.
"Groundsplitter!!"
BHAM!
Sosok gagah berpakaian biru yang memukau Miya segera membuat Helcurt maupun Moskov tak berkutik, mereka menggunakan rencana terakhir yang mereka bisa lakukan.
"Spear of Destruction!!" Moskov berseru, lalu melemparkan tombaknya pada Miya dan menembus perutnya.
"Ukh.. kh.. kh.." Miya langsung terjerembab, dan ditangkap oleh Lesley.
"Kalian.. monster-monster b*ngs*t yang beraninya membunuh karena perintah.." Alucard bergemerutuk marah.
"Khu.. khu.. takut, ada yang marah nieh. Langsung bom aja, 1.. 2.. 3..!!" Helcurt dan Moskov menghilang dan digantikan bunyi ledakan.
DUAR!! BLAAR!! BRAK!!
Gedung sekolah mulai hancur, Alucard menyuruh Lesley ke pesawat lebih dulu.
"Jaga Miya! Hati-hati!" Pesannya sebelum berubah menjadi invisible dan menerobos api tanpa terkena api sedikitpun.
Alucard membopong Miya yang terluka di tangannya ala bridal style
(wahaha, thor lagi seneng gara-gara abis digendong sama pacar thor pake bridal style *kyaaaa* /plak banyak omong)."Tuhan.. izinkan kami untuk selamat.. aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Miya!" Batin Alucard sambil mencoba menyembuhkan Miya dengan kemampuan regrenation miliknya dan setidaknya membuat jantungnya yang semula sudah sangat lemah berpacu pada kecepatan normal, lalu ia berlari di dalam kobaran api yang membesar dan ganas.
---
.
.
.
.
Edit : terima kasih untuk 100 readersnya!
Semoga saya bisa berkarya lebih
baik.. terima kasih lagi sebanyak-
banyaknya!! 💖💖

KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Elf [Complete]
FanfictionKehidupan Miya yang biasa-biasa saja sebagai gadis cantik yang cerdas berubah semenjak kedatangan anak baru itu, Alucard. Dibantu sepupu-sepupunya, dan sahabatnya ia berusaha menemukan jati diri sebenarnya yang terkubur bersama masa lalunya. Apa Miy...