Tigreal POV :
Saat itu aku sedang berdansa dengan Natalia.
Yah, aku sedikit memaksa dia untuk memakai gaun yang telah kubelikan untuknya.. dan mengajaknya ke sini bersamaku. Iming-iming dengan sebuah skin yang mirip motifnya dengan gaunnya, Phantom Dancer.Koak! Koak!
Kudengar koakan gagak yang sangat kukenali.
Apa mereka akan menyerang? Celaka! Aku tidak bersiap sama sekali!"Natalia, aku harus memastikan suatu hal." Kataku pada gadis dihadapanku.
"Silahkan, kutunggu disini. Jangan lupa bawa cocktail." Katanya.
"Tidak janji." Senyumku sambil mengecup punggung tangannya dan berlalu dari hadapannya.
Aku melangkahkan kakiku keluar aula, dan benar saja.. Verri..
"Berjumpa lagi Verri." Sapaku pada burung itu.
Poof!!
Pharsa keluar dari burungnya, masih tampak seperti terakhir kali aku melamatkan selamat tinggal padanya.
"Tigreal." Katanya.
"Apa yang mau kalian lakukan? Penyerangan?" Tanyaku was-was.
"Lucu sekali kau Tigreal, aku kemari untuk keuntunganmu." Sahutnya, "aku mau membantumu mengkhianati Argus."
"Wow, bahkan kau sangat lucu." Balasku dingin, "tipuan macam apa yang kau mainkan sekarang?"
"Aku tidak bercanda Tigreal." Balasnya keras, "aku membencinya!"
"Seingatku kau sangat patuh padanya." Kataku.
"Kau tahu.. aku membenci orang yang tertipu Alice bukan..? Kini dia salah satunya! Aku mengkhianatinya sekarang! Aku membenci orang itu!" Katanya keras.
"Pelan-pelanlah, nanti orang menyadari kehadiranmu dan kau dalam bahaya." Ujarku, aku masih peduli sedikit padanya. "Aku bercanda, Pharsa. Aku percaya kau membencinya, aku bisa melihat dari mata Verri."
Pharsa tampak kesal aku mempermainkannya. Namun sejenak dia tenang kembali.
"Apa yang harus kulakukan?" Tanyanya.
"Kembalilah, pura-pura tetap mengabdi padanya. Pura-puralah kau memaafkan Alice, tetapi.. lakukan tugas yang diberikan Argus padamu dengan tidak baik. Lampiaskan pada yang lainnya, buat mereka terpecah belah sehingga tidak saling percaya." Ujarku.
"Dengan senang hati kulakukan." Ujar Pharsa dengan muka bengis, ia bergabung kembalu dengan Verri dan berlalu.
Aku tersenyum sedikit, kuambil cocktail untuk Natalia dan kembali kepadanya.
~~
"Bosaann!!!" Layla menggeliat sebal.
"Kalo bosan, ngobrol aja sama aku." Cengir Clint menggoda.
"Dari tadi juga udah ngobrol koboy.." gerutu Layla.
"Mwakwan ajwa." Miya muncul dengan mulut penuh. "Enwak-enwak lwho."
"Telen dulu napa tu makanan." Omel Layla.
Miya menelannya, lalu tertawa dan tersedak. Batuk-batuk deh dia kayak nenek-nenek, untung ada super-Alu (?) Datang membawa minuman.
Alucard meminumkannya pada Miya dan menepuk-nepuk punggungnya sementara Layla dan Clint serasa jadi nyamuk."Fuahh!! Ngantuk, La?" Cengir Miya dengan wajah tanpa dosa.
"Dasar, gatau kenapa aku mau temenan sama kamu dari kecil." Celetuk Layla.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Elf [Complete]
Fiksi PenggemarKehidupan Miya yang biasa-biasa saja sebagai gadis cantik yang cerdas berubah semenjak kedatangan anak baru itu, Alucard. Dibantu sepupu-sepupunya, dan sahabatnya ia berusaha menemukan jati diri sebenarnya yang terkubur bersama masa lalunya. Apa Miy...