*3*

8K 603 39
                                    

Typo everywhere💕

Bruk!

Kai membanting Kyungsoo di kasurnya. Kyungsoo beringsut mundur. Rasanya seperti de javu. Dan dia harus mulai menjaga perkataannya. Kai berjalan ke arah lemari di nakas samping ranjang Kyungsoo. Mengambil sebuah benda kecil namun tajam dan berkilau. Tanpa menanyakannya pun Kyungsoo juga tau kalau itu sebuah pisau lipat.

"Setiap anak nakal harus diberi hukuman bukan?" Ucap Kai penuh ancaman.

"H... hyung tidak... Mi... mianhae hyung... kumohon jangan..." lirih Kyungsoo dengan suara bergetar.

Kai menjilat bibirnya sendiri. Dia kemudian membuang pisau itu. Pikirannya sudah mendapat ide baru untuk menghukum adiknya tercinta ini. Asetnya. Kai menarik Kyungsoo dan menyambar bibir berbentuk hati itu. Kyungsoo membelalakkan matanya. Kai melumat kasar bibirnya. Kyungsoo berusaha mengelak. Menggerakkan kepalanya, tapi sia-sia. Kai menahannya, dia mengapit dagu Kyungsoo dengan telunjuk dan jempolnya kuat-kuat.

"Mmpphh!! Mmpph!" Kyungsoo mengerang tertahan.

Dia berusaha mendorong dada bidang Kai. Ingin rasanya dia menangis lagi, kenapa Kai melakukan ini? Dia begitu percaya pada Kai, lalu kenapa Kai melakukan ini? Lebih baik disayat pisau daripada harus dilecehkan. Oh benar, kau membuatnya marah besar, Kyungsoo.

Kai melepaskan ciumannya. Tapi tidak menghentikan kegiatannya. Dia hendak menyingkap baju Kyungsoo kalau saja Kyungsoo tidak menahan tangan besarnya dengan tangan mungil Kyungsoo yang sehalus kulit bayi. Kai menggeram rendah.

"Berhenti menolakku, ini hukumanmu," ujarnya dingin.

Kyungsoo menggeleng. Air matanya hampir keluar. Pemuda manis itu memekik saat Kai tiba-tiba menahan kedua tangannya di atas kepalanya sendiri dengan satu tangan. Kyungsoo menggeleng lemah.

"Hyung hentikan..." rintihnya.

Kai tidak peduli. Dia menarik lepas dasi yang seakan mencekik lehernya. Mengikatkan dasi itu di tangan Kyungsoo. Kyungsoo terisak kecil. Dengan cepat dan terkesan buru-buru, Kai merobek baju mahal yang dipakai Kyungsoo. Kyungsoo memekik tertahan saat Kai menyobek bajunya.

"Hiks hiks... hyung... hiks..." Kyungsoo terus berusaha menghentikan Kai.

Tapi Kai seakan menulikan telinganya. Dia mulai membuat kiss mark di tubuh Kyungsoo. Membuat Kyungsoo harus menahan desahannya. Kai mencubit gemas nipple Kyungsoo yang sudah menegang. Membuat pemiliknya mengerang.

"Hiks hiks... hyung... jebal... hiks... nghh," isak Kyungsoo sambil mendesah tertahan.

Tangan Kai merambat naik mengusap bibir Kyungsoo yang berbentuk hati. Kyungsoo merasa takut. Tangan Kai begitu dingin seakan dia adalah mayat hidup.

"Kalau kau tidak berbohong semalam dan tidak menyahut saat Tuan Wu menyebutkan nama aslimu, ini tidak akan terjadi Kyung. Berhenti menolak dan aku tidak akan bersikap kasar lebih dari ini," ujar Kai dingin.

Kyungsoo terdiam. Dia berusaha menahan isakannya. Bahkan saat Kai dengan kurang ajarnya mulai meraup nipple Kyungsoo, menyusu seperti bayi kehausan.

"AKH!" Kyungsoo kembali memekik saat Kai sengaja menggigit nipplenya keras-keras.

Kyungsoo kembali terisak. Perasaannya bahkan harga dirinya hancur berkeping-keping. Parahnya lagi, orang yang menghancurkannya adalah orang yang sama dengan yang merawatnya selama enam tahun terakhir ini.

"Hiks... hyung hiks... sakit... hentikan... hiks... jebal..." isaknya.

Kai tidak peduli. Malah dia mulai menelanjangi dirinya sendiri. Kai menarik lepas celana Kyungsoo serta boxernya dalam satu kali hentakan. Kini Kyungsoo dalam keadaam telanjang bulat sementara Kai masih memakai boxernya. Kyungsoo melotot melihat junior Kai yang sudah menegang dan meskipun terhalang boxer, bisa Kyungsoo bayangkan seberapa besar milik Kai itu.

Psychopath*KaiSoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang