Kai mengelus lembut surai Kyungsoo. Kepala Kyungsoo berada di pahanya dan dia kini tertidur lelah dengan paha Kai yang menjadi bantalnya. Wajah manis Kyungsoo saat tertidur membuat Kai tidak bisa menahan senyumnya. Kai duduk di tepi ranjang dengan memangku kepala Kyungsoo.
Kai merapikan poni Kyungsoo lembut. Dia menghela nafasnya. Setelah keduanya menangis, Kai membantu Kyungsoo untuk makan meskipun Kyungsoo hanya memasukkan suapannya ke mulut dan berpaling. Kai sesekali berusaha melucu, tapi mengingat dirinya yang terlalu datar dan dingin, dia jadi tidak bisa melucu. Namun karena datar dan dingin berusaha melucu, akhirnua Kyungsoo tertawa.
Keduanya melanjutkan dengan jalan-jalan dan Kai yang mendorong kursi roda Kyungsoo. Kai menuruti semua kemauan Kyungsoo, kecuali bertemu dengan Kris dan keluarganya. Kai berusaha bersikap lembut dan itu meluluhkan hati Kyungsoo. Kyungsoo tidak bisa marah terlalu lama pada Kai. Huh? Lucu bukan? Kai yang melukai namun Kai pula yang mengobati.
Kai melirik ponselnya yang berdering. Nama Jungkook tertera di sana. Pelan-pelan, Kai memindahkan kepala Kyungsoo ke bantal. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Kyungsoo dan mengecup kening itu lembut. Kai mengambil ponselnya dan beranjak keluar sambil mengangkat panggilan dari Jungkook dan menempelkan ponselnya ke telinganya.
"Sebaiknya kau mengatakan hal baik karena baru saja menggangguku," ujar Kai datar.
"Tuan Kim, saya menemukan mayat BangChan," ujar Jungkook yang membuat Kai mempertajam pandangannya.
"Jackson Wang, kau berhasil menangkapnya?" Tanya Kai geram.
BangChan, salah satu pemuda yang ingin bekerjasama dengannya dengan alasan ingin mendapatkan miliknya kembali. Kai percaya pada pemuda itu, itu semua karena pemuda tersebut memiliki potensi besar.
"Belum Tuan, tapi saya berhasil menangkap salah satu anak buahnya, Mark," jawab Jungkook.
Kai terkekeh. Bawahan Chanyeol bahkan tidak lebih pintar dari bawahannya.
"Dimana posisimu? Aku akan segera ke sana," ucap Kai.
"Di tepi sungai Han, saya akan segera kembali ke kediaman anda tuan," jawab Jungkook.
Kai menyeringai.
"Baiklah, akan kutunggu di rumah," balas Kai lalu mematikan ponselnya.
"Hyung... hiks..." suara isakan Kyungsoo membuat Kai berbalik.
Kai tersentak melihat Kyungsoo layaknya anak kecil yang ditinggal ibunya pergi belanja saat tidur. Kyungsoo menangis dalam diam sambil memandang Kai lirih. Kai segera menghampiri Kyungsoo.
"Ada apa denganmu Kyung?" Tanya Kai khawatir.
"Bayiku... hiks... aku... hiks... aku bermimpi buruk... hyung... hiks..." isak Kyungsoo.
Kai menunduk memandang Kyungsoo. Ekspresinya melunak. Kai meraih tubuh mungil yang bergetar itu dan memeluknya.
"Tenanglah, aku di sini, maafkan aku Kyung, maafkan aku," bisik Kai.
Wah Wu Kyungsoo, kau berhasil merubah Kai kembali menjadi Jongin. Kim Jongin yang lembut dan ceria kkk~
"Hiks... jangan pergi hyung... hiks... kumohon... hiks hiks..." isak Kyungsoo.
"Kyungie anak yang kuat kan? Hyung harus pergi sebentar sayang," ucap Kai lalu mengecup pucuk kepala Kyungsoo.
Kai melepaskan pelukannya dan meletakkan tangannya di kadua sisi pipi gembil Kyungsoo. Ibu jarinya bergerak menghapus air mata Kyungsoo. Kyungsoo memandang Kai dengan tatapan manisnya. Kai tersenyum lembut membuat Kyungsoo merona tanpa sadar. Senyum Kai kali inu berbeda, sangat tulus dan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath*KaiSoo (END)
FanfictionPsychopath? Ya, itulah satu kata yang menggambarkan diriku. Satu-satunya yang asli tanpa kepalsuan dari dalam diriku. Seorang Psychopath. {End/8-8-18} (Warning!) (Mature content, BxB/Yaoi [homophobic go away!], M-preg, Psychopath!)