Kai memandang ke taman belakang rumahnya dengan tatapan tidak suka. Di sana, adiknya sedang bermain bersama temannya yang Kai ketahui bernama Yang Jeongin. Kai tidak menyukai pemuda berkawat gigi itu. Kenapa? Karena Kai memiliki perasaan kuat jika pemuda itu akan membuat Kyungsoo jauh darinya. Sangat jauh hingga Kai sendiri tidak bisa meraihnya kembali.
"Tuan, apa saya harus meminta Jungkook mengawasi mereka?" Tanya Sehun yang berdiri di belakang Kai.
Kai mendesis. Sebenarnya Sehun agak khawatir, alasannya karena ini pertama kalinya Kai menerima tamu informal.
"Tidak perlu, aku bisa mengawasinya sendiri dari sini, cukup ambilkan anggurku," ucap Kai saat Sehun hendak berucap kembali.
"Baik tuan," Sehun menunduk patuh dan segera pergi mengambilkan anggur milik Kai.
Kai menggeram. Melihat anak itu, Kai jadi mengingat saat Kai bertemu lagi dengan Kyungsoo setelah delapan tahun lamanya. Dia membunuh orang yang menjadi orang suruhannya. Ah, Kai bahkan lupa kalau orang itu memiliki keluarga atau tidak.
"Sehun," Kai tanpa berbalik memanggil Sehun saat merasakan kehadiran pemuda berkulit putih pucat itu.
"Ya tuan?" Tanya Sehun.
Mata Kai menelisik Kyungsoo dan Jeongin. Sempat dia melihat Kyungsoo yang menatapnya. Senyumannya memudar perlahan, namun hanya sekilas sebelum akhirnya anak itu memalingkan pandangannya dan kembali bermain bersama kedua anjingnya dan juga Jeongin.
"Cari tau mengenai Yang Jeongin sedetail-detailnya. Jika dia memiliki hubungan dengan Shin Sharon, segera bawa dia padaku hidup-hidup," ucap Kai mutlak.
.
.
.
.
.
"Jadi? Berapa lama kau tinggal di sini?" Tanya Jeongin.
"Um... hampir delapan tahun kurasa," jawab Kyungsoo sambil memberi camilan pada anjingnya, Luke.
"Rumah ini hebat," ujar Jeongin dengan mata berbinar.
Kyungsoo hanya tersenyum kecil. Seandainya Jeongin tau seperti apa pemilik rumah ini sebenarnya, Kyungsoo yakin, dia tidak akan menganggap tempat ini sebagai istana lagi dan akan lebih memilih tinggal di rumah kumuh.
"Hyungmu itu tampan ya," Jeongin lalu ikut berjongkok di sebelah Kyungsoo, memberi camilan pada anjing Kyungsoo yang berjenis kelamin betina, Chelsea.
"Memang, tapi dia menyeramkan kalau marah," ucap Kyungsoo apa adanya.
"Ibuku juga, kalau aku salah dia akan menghukumku," ucap Jeongin.
Kyungsoo mengangguk. Dia duduk di atas rumput hijau itu dan membiarkan Luke merebahkan diri di sampingnya dengan kakinya sebagai bantal Luke. Jeongin ikut duduk.
"Kai Hyung selalu mengajarkan padaku, setiap anak nakal harus dihukum. Dan dulu, dia menghukum pamanku entah karena apa. Dia bilang, pamanku terlalu sering memukulku, makannya dihukum," jelas Kyungsoo yang membuat Jeongin menoleh.
"Benarkah?" Tanya Jeongin.
Kyungsoo mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath*KaiSoo (END)
Fiksi PenggemarPsychopath? Ya, itulah satu kata yang menggambarkan diriku. Satu-satunya yang asli tanpa kepalsuan dari dalam diriku. Seorang Psychopath. {End/8-8-18} (Warning!) (Mature content, BxB/Yaoi [homophobic go away!], M-preg, Psychopath!)