*6*

5.8K 477 31
                                    

Bocah lelaki berusia sembilan tahun itu berhadapan langsung dengan seorang pria bermata sipit dan berambut kecoklatan. Anak itu, Kai, meletakkan sebuah amplop coklat tebal yang berisi uang yang entah berapa jumlahnya.

"Wah wah, rupanya Tuan muda Kim memerlukan bantuan saya ya," ucapnya.

Kai mendengus.

"Bawa anak itu, aku tidak menerima kegagalan," ujar Kai kemudian.

"Tapi bukankah tuan muda akan melanjutkan pendidikan di Jepang?" Tanya pria itu.

"Memang, makannya, aku nemerlukanmu untuk segera menculiknya. Dia akan mulai bersekolah besok, bawa dia untukku," ujar Kai datar.

Pria itu menyeringai.

"Dengan segala hormat saya, Tuan Kai," ucap pria itu kemudian berdiri.

Kai ikut berdiri. Dia tersenyum manis. Senyum palsunya.

"Dan kuharap kau tau aku tidak suka dibodohi, Tuan Shin," ujar Kai kemudian beranjak dari tempat kediaman pria itu, menyisakan suasana tegang yang malah membuat pria itu menyeringai senang.

***👀***

Bocah playgroup yang baru saja menyelesaikan sekolahnya kini berjalan sambil meloncat-loncat kecil keluar dari pekarangan sekolahnya. Seharusnya, ayahnya ada bersamanya. Tapi kala mendengar keadaan ibunya yang memburuk, bocah itu tidak ingin ibunya kenapa-napa. Kalau kalian penasaran, ibunya baru saja mengalami tabrak lari. Tidak ada luka serius memang, tapi tetap saja setiap orang sakit keadaannya bisa memburuk bukan?

"Kyung! Kyung!" Seru seseorang.

Wu Kyungsoo, bocah itu, menoleh. Mata bulatnya menatap polos pada teman barunya yang digandeng ibunya.

Psychopath*KaiSoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang