5 tahun kemudian...
Seorang anak kecil berusia satu tahun berlarian di rumahnya mengejar sebuah bola yang ukurannya bahkan lebih besar dari ukuran anak itu sendiri. Anak itu melangkah secepat yang dia bisa, tidak menghiraukan seruan ibunya yang takut dia terjatuh.
"Jongsoo! Jangan berlarian sayang!" Seru ibunya yang akhirnya juga ikut berlari kecil mengejar putra bungsunya.
Tidak peduli dengan ucapan ibunya, anak lelaki itu trus berlari. Kaki mungilnya kehilangan keseimbangan dan tubuh mungilnya akhirnya jatuh terjerembab. Dia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya menangis keras meneriakkan ibu atau ayahnya. Tangisannya memekakkan telinga namun itu semua malah membuat ibunya semakin khawatir. Lelaki berusia dua puluh empat tahun yang merupakan ibu bocah itu segera mengangkat anak kecil itu dan mengecup keningnya. Lelaki itu, Wu Kyungsoo atau sekarang sudah resmi menjadi Kim Kyungsoo, berusaha menenangkan putranya yang nakal itu.
"Apalagi yang diperbuat anak nakal itu sekarang?" Suara serak orang yang dikenal oleh Kyungsoo membuat Kyungsoo menoleh.
Pintu kamar putra sulungnya terbuka, menampilkan seorang pria berusia tiga puluh tahun yang tampan berkacak pinggang.
"Hiks, mma... hiks..." anak kecil bernama asli Kim Jongsoo itu terisak saat Kyungsoo mendudukkannya pelan-pelan di kursi kecil khusus untuk anak itu dan kakaknya.
Jongsoo menangis kini bukan hanya karena rasa sakit di lututnya, namun juga takut jika ayahnya marah. Selama setahun hidupnya, dia memang belum pernah melihat ayahnya marah. Ayahnya hanya menunjukkan sikap seakan akan memarahinya, namun nyatanya? Ayahnya malah memberinya sebuah kecupan dan mengacak-acak rambutnya dan bersikap manis.
"Dia berlari lalu terjatuh hyung, aku sudah sudah berusaha memperingatinya," ucap Kyungsoo lalu menghela nafasnya lelah.
Kyungsoo lalu mengambilkan sebotol susu untuk putranya. Dia sesekali memperhatikan pria bernama asli Kim Jongin itu menuruni tangga satu per satu. Jongsoo menerima dengan senang hati sebotol susu yang diberikan ibunya. Seperti disihir, tangisnya berhenti. Kyungsoo mengusap air mata yang masih tersisa di wajah putra manisnya itu.
"Jongsoo, kaukan sudah janji pada papa untuk tidak nakal lagi, kenapa kamu masih tidak mendengarkan mama sayang?" Tanya Kai begitu sudah duduk bersila di hadapan anaknya, di sebelah istrinya, Kim Kyungsoo.
"Boya..." Jongsoo melepas dotnya dan menunjuk ke arah bolanya terdiam setelah tadi menggelinding.
Jongsoo, dengan tatapan takutnya mengarah pada Kai, kembali meminum susunya.
"Taeoh dan Asher, apa mereka sudah tidur hyung?" Tanya Kyungsoo.
empat tahun lalu, Kyungsoo melahirkan anak kembar, awalnya jika itu putra tunggal, dia ingin menamainya Jongsoo. Namun nyatanya, dia melahirkan putra kembar, namanya Kim Taeoh dan Kim Asher. Lalu tahun lalu Jongsoo lahir, bocah manis yang akhirnya diberi nama Kim Jongsoo. Terimakasih pada Kai yang selalu memberinya vitamin tiap malam hingga bisa melahirkan seorang putra lagi yang begitu manis namun juga nakal.
"Sudah, Asher sedikit susah tidur," ucap Kai lalu mengangkat tubuh kecil Jongsoo ke gendongannya.
"Asher? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Kyungsoo khawatir.
Kai lalu mengecup kening Kyungsoo lembut. Jongsoo menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Kai.
"Dia baik-baik saja Kyung. Mungkin dia akan lebih mudah tidur denganmu," ucap Kai sambil tersenyum lembut.
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat kalian tau? Sifat Kai berubah seiring berjalannya waktu. Dia lebih lembut sekarang. Jauh lebih lembut. Dua tahun terakhir ini, dia tidak pernah marah atau mungkin belum. Bahkan dia tidak pernah memarahi putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath*KaiSoo (END)
ФанфикPsychopath? Ya, itulah satu kata yang menggambarkan diriku. Satu-satunya yang asli tanpa kepalsuan dari dalam diriku. Seorang Psychopath. {End/8-8-18} (Warning!) (Mature content, BxB/Yaoi [homophobic go away!], M-preg, Psychopath!)