*23*

3.3K 318 26
                                    

Kai melangkahkan kakinya masuk ke apartemen yang sudah lama sekali tidak dia pakai. Membeli apartemen, mobil, gedung dengan jumlah tak terhitung, itu semua hanya untuk kesenangannya. Dia sedang ingin sendirian dan karena itu dia berada di apartemen yang masih terawat ini. Terawat? Ya, meskipun Kai sudah lama tidak menginjakkan kaki di apartemen ini, dia masih ingin merawatnya. Tempat dimana ibunya dan adiknya yang masih dalam kandungan itu meninggalkannya.

Ya, dulu, setelah dia diperkosa oleh Chanyeol, ibunya membawanya ke apartemen ini. Ibunya membeli apartemen ini dengan harga yang luar biasa fantastis. Kai melangkah ke meja rias di kamar yang ada di apartemen itu dan mengusapkan tangannya di meja rias itu. Bayangan dimana ibunya terduduk dan meringis dengan darah yang mengalir di sekitarnya membuat mata Kai menyendu.

"Ibu, Jongin pulang," gumamnya dengan suara seraknya.

"Jonginie? Welcome home dear,"

Kai terlonjak kaget. Dia memandang sekitarnya mencari sumber suara. Namun pergerakannya berhenti saat mendengar suaranya sendiri yang masih sangat cempreng.

"Ibu! Jongin ingin makan ice cream hari ini! Bolehkan?"

Kai duduk di ujung kasur yang ada dan memandang televisi yang menyala.

"Bagaimana dengan ayah? Apa ayah tidak diajak?"

Taemin merekam semuanya. Kai tersenyum miris. Dia merindukan semua ini. Keluarganya yang harmonis. Fakta lucu yang baru dia ketahui saat umurnya sembilan tahun adalah, ibunya mengandungnya di luar ikatan pernikahan. Bahkan ibu dan ayahnya menikah setelah ibunya mengandung Kai selama hampir lima bulan. Hati Kai benar-benar remuk mengetahui hal tersebut. Dengan alasan perikatan politik yang mengharuskan Taemin menikahi ibu Chanyeol membuat ibu Kai tidak bisa melakukan apapun selain menerima keadaan.

Fakta lucu lainnya tentang Kai, dia melanjutkan perusahaan Taemin. Bukan karena dia ingin, tapi karena paksaan. Dengan ancaman Baekhyun juga akan menjadi korban jika Kai tidak menuruti Taemin. Kai sebenarnya memiliki sisi yang sangat lembut, tulus, dan bahkan rapuh.

"Hohoho, lihat apa yang kutemukan, Kim Kai yang terhormat sedang meratapi nasibnya kah?" Suara berat Chanyeol membuat Kai tersadar.

Kai menoleh dan mendapati Chanyeol yang sudah duduk tepat di sebelahnya. Chanyeol menyeringai memandang Kai yang terlihat kacau.

"Sedang apa kau di sini sialan! Cukup sudah kau bermain dengan tubuh malam itu!" Seru Kai yang langsung berdiri.

Chanyeol terkikik geli. Dia menarik Kai dan membanting tubuh Kai ke kasur dengan tubuhnya yang menindih tubuh Kai. Chanyeol mengusap bibir Kai dan mengunci mata Kai.

"Lupakan perkataanku yang tidak akan menyentuhmu lagi setelah malam itu, kau begitu menggairahkan Jong," kekeh Chanyeol.

Chanyeol baru akan menempelkan bibirnya pada bibir tebal Kai saat merasa Kai sudah benar-benar terkunci pandangannya hanya pada mata Chanyeol, tapi sebelum bibir keduanya bertemu, getaran ponsel menyadarkan Kai. Kai mendorong tubuh Chanyeol dan segera bangkit. Kai mengangkat panggilannya sementara Chanyeol berbaring telentang dengan seringaiannya.

"Kai, cepat ke rumah sakit! Kyungsoo sudah bangun!"

"Dia baik-baik saja?! Aku segera ke sana!" Seru Kai lalu mematikan ponselnya.

Kai langsung merapikan jasnya. Dia memasukkan ponselnya ke saku celana dan hendak pergi jika saja suara Chanyeol tidak terdengar.

Psychopath*KaiSoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang