Kyungsoo memakai bajunya dan segera keluar dari kamarnya. Pemuda bermata bulat yang manis itu berjalan sedikit terpincang-pincang ke lantai bawah. Tidak seperti biasanya, dia akan selalu berkata, "hyung! Aku sudah siap!" ketika turun dari kamarnya. Kali ini Kyungsoo hanya diam. Dia bahkan mengacuhkan panggilan Kai dan malah berjalan melewati Kai.
"Kyungsoo berhenti di sana!" Suara tegas Kai membuat Kyungsoo berhenti.
Kyungsoo berbalik memandang Kai.
"Sejak kapan hyung di sana?" Tanya Kyungsoo.
Kai mengernyit. Jadi sedaritadi Kyungsoo mengabaikannya itu semua karena Kyungsoo sedang melamun?
"Kyungsoo dengar, apa kamu masih marah karena kejadian kemarin? Hyung tidak akan melakukannya kalau kamu tidak bersikap nakal Kyungie-ah," ujar Kai berusaha menjadi lembut.
"Ne hyung, Kyungie mengerti. Mianhae hyung, Kyungie salah," ujar Kyungsoo.
God, what an innocent boy. Itulah yang ada di pikiran Kai. Kai menyeringai dalam hati. Kyungsoo memang polos. Pemuda terpolos yang pernah dia temui. Bahkan Kyungsoo bisa dengan mudahnya memaafkannya. Oh tidak Kai, tidak begitu. Kau harus tetap waspada Kai, dia bisa saja sedang berusaha kabur bukan?
"Kau tidak berusaha pergi dari rumah inikan?" Tanya Kai sambil menyeringai.
Kyungsoo tersentak kaget. Dia menggeleng cepat. Padahal kenyataannya, dia sedang memikirkan hal itu. Kai mengusap pipi Kyungsoo, membuat Kyungsoo bergidik ngeri saat kuku tajam Kai mengenai kulitnya.
"Bagus, jangan pernah melakukan hal bodoh lainnya, Kim Kyungsoo," ujar Kai kemudian segera masuk ke mobil Lamborghini LP710nya yang mahal.
Kyungsoo mematung. Dia terdiam memandang mobil yang sudah dinyalakan mesinnya. Ancaman itu... Kenapa rasanya ancaman itu tidak diartikan untuk menyakitinya? Tapi kalau bukan dirinya lalu siapa? Siapa yang akan menjadi korban Kai?
"Kyungsoo! Cepat masuk!" Suara serak Kai kembali membuat Kyungsoo tersadar dari lamunannya.
Kyungsoo langsung masuk dan duduk di sebelah Kai. Kyungsoo memandang keluar jendela. Sejak kemarin dia terus memikirkan Kris Wu. Entah kenapa rasanya dia mengenal pria berambut hitam kelam itu. Bahkan kemarin dia sempat memimpikan pria itu. Bermimpi bahwa pria itu adalah ayahnya. Ayah kandungnya. Lamunan Kyungsoo buyar saat merasakan tangan kasar Kai mengelus pahanya yang tertutup celana jeans panjang itu seduktif. Kyungsoo menggigit bibirnya gelisah. Dia menoleh menatap Kai yang memandang pula keluar jendela.
"Ugh... hyung... mmh... he... hentikan hyung..." Kyungsoo menggenggam tangan Kai yang makin merambat naik masuk ke balik bajunya dan mengelus perut ratanya.
Kai berpaling memandang Kyungsoo yang wajahnya sudah memerah. Kai menyeringai. Dia mencondongkan tubuhnya ke arah Kyungsoo dan langsung menyambar bibir hati itu. Melumatnya kasar sementara tangannya menyelinap ke balik baju Kyungsoo dan mengelus punggungnya seduktif.
"Mmhh!!" Kyungsoo memukul-mukul dada bidang Kai membuat Kai melepaskan ciumannya dan mengernyit menatap Kyungsoo tidak suka.
Dia tidak suka ditolak maupun dibantah ingat? Kyungsoo memandang Kai dengan tatapannya yang memelas dan terlihat begitu nanar. Pemuda bermata bulat itu kemudian memalingkan wajahnya.
"Aku... aku berangkat dulu, sampai nanti hyung," dan dengan segera, Kyungsoo turun dari mobil yang dikendarai Sehun dan berlari ke kelasnya.
Kyungsoo baru akan berbelok di belokan koridor saat tubuh mungilnya menubruk tubuh mungil lainnya. Kyungsoo jatuh terduduk begitu pula dengan anak yang dia tabrak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath*KaiSoo (END)
FanfictionPsychopath? Ya, itulah satu kata yang menggambarkan diriku. Satu-satunya yang asli tanpa kepalsuan dari dalam diriku. Seorang Psychopath. {End/8-8-18} (Warning!) (Mature content, BxB/Yaoi [homophobic go away!], M-preg, Psychopath!)