Kai terus memandang Kyungsoo yang dipeluk oleh seseorang. Memang hanya terlihat punggungnya saja, tapi Kai tau siapa orang itu. Kai memasukkan tangannya ke saku celananya, mencengkram sebuah remote kecil yang ada di sana.
"Tuan Kim? Jadi? Apa anda bersedia datang?" Tanya salah satu rekan bisnisnya.
"Akan saya usahakan, permisi, saya ada urusan," pamit Kai dan segera beranjak.
.
.
.
Kyungsoo tidak lagi melawan. Dia menatap pemuda yang berdiri menjulang di hadapannya dengan mata polosnya.
"Aku bisa membawamu pada keluargamu, aku Park Chanyeol," ucap Chanyeol sambil mengulurkan tangannya.
"Benarkah hyung? Kalau begitu kumohon beritau aku dimana–aahkk!!!" Tubuh Kyungsoo bergetar.
Pemuda mungil itu limbing ke depan dan sebelum Chanyeol menangkapnya, tangan lain seseorang menahan tubuh Kyungsoo agar tidak jatuh menimpa Chanyeol. Chanyeol kenal betul tangan itu. Dia menoleh dan mendapati Kim Kai sedang berdiri sambil menahan tubuh Kyungsoo yang menggelinjang. Kai menatap Chanyeol dengan tatapan datarnya sementara yang ditatap hanya menampilkan smirk andalannya.
"Ha-haakkkhh! H-hyung! Sa-sakitthhh!!" Ujar Kyungsoo sambil mendesah karena sesuatu di bawah sana mengobrak-abrik lubangnya brutal dan terus bergetar.
Sakit. Rasanya sakit dan begitu perih. Chanyeol memandang Kyungsoo. Jujur saja, dia agak khawatir pada Kyungsoo. Dia tau sifat Kai yang sebenarnya. Toh kalau boleh jujur, Kyungsoo itu sering sekali membuatnya khawatir. Apalagi dulu, dia sering bertemu dan jadi mengenal Kyungsoo lebih baik.
"Sakit heum? Bukankah hyung sudah bilang untuk tidak berbuat macam-macam sayang?" Tanya Kai dengan intonasinya yang setajam pisau.
"Jongin, dia hanya berbicara denganku, kenapa kau mengekangnya sekali?" Tanya Chanyeol berusaha sesantai mungkin.
Kai memggeram.
"Berhenti memanggilku dengan nama sialan itu!" Bentak Kai.
Kyungsoo meremas baju Kai. Rasa sakitnya terus bertambah. Kai menambah getaran pada vibratornya dari medium menjadi maximal. Kyungsoo harus bersusah payah menahan erangannya.
"Jongin dengar, apapun yang kau lakukan padanya, hentikan, dia hanya berbicara denganku," ujar Chanyeol tak mengindahkan bentakan Kai.
"Berbicara katamu?! Kau menciumnya bajingan!" Kai langsung melayangkan tinjunya pada Chanyeol, membuat para tamu menatap ketiga orang itu.
Kai langsung mengangkat Kyungsoo ala bridal style. Tatapan tajamnya beralih pada orang-orang yang masih menatapnya.
"Maaf atas kekacauan ini, silahkan lanjutkan pestanya," ujar Kai datar dan segera meninggalkan ruang pesta dengan Kyungsoo yang mencengkram erat-erat bajunya.
"Chan Hyung! Kau tidak apa?" Hyunjin datang dan membantu Chanyeol yang tersungkur dengan sudut bibir yang berdarah.
"Aku baik," ujar Chanyeol lalu berdiri dengan bantuan Hyunjin sambil menatap arah pergi Kai dan Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath*KaiSoo (END)
FanfictionPsychopath? Ya, itulah satu kata yang menggambarkan diriku. Satu-satunya yang asli tanpa kepalsuan dari dalam diriku. Seorang Psychopath. {End/8-8-18} (Warning!) (Mature content, BxB/Yaoi [homophobic go away!], M-preg, Psychopath!)