*15*

4.6K 357 7
                                    

KaiSoo side.

"Haahh hahh... hah..." Kyungsoo terengah.

Lubangnya terasa sakit sekali saat Kai terus menjejali berbagai macam mainan aneh tanpa mengeluarkan vibrator itu. Entah sudah berapa kali Kyungsoo mencapai klimaksnya. Kai sudah mempermainkan tubuhnya layaknya boneka seks.

"Cukup... hyung... kumo–AAAHKKK!!" Kyungsoo memekik saat Kai menjejali lubangnya dengan lima jarinya sekaligus dengan vibrator yang masih betah bersarang di lubangnya.

Kyungsoo bahkan tidak sadar saat dia mengeratkan lubangnya. Kyungsoo menggeliat tak nyaman merasakan tangan Kai yang membuka lalu menguncup lagi. Rasanya sakit sekali. Perih dan lubangnya terasa akan segera sobek.

"Hyung... kumohon... nghh... a-aku... aku lelah aahh!!" Kyungsoo kembali mendesah saat Kai menggerakkan vibrator itu.

Kai tidak menanggapi. Dia mulai menggerakkan tangannya. Membuat tangan Kyungsoo terkepal erat dan dia menggigit bibirnya. Sakit. Tubuhnya seperti dibelah dua. Kai benar-benar tidak memberi ampun. Dia hanya memberi ekspresi datarnya selama memainkan tubuh Kyungsoo.

"Hiks... hiks... hyunghh... hiks... kumohon... sakithh hiks..." isak Kyungsoo saat tangan Kai semakin gencar mengobrak-abrik lubang Kyungsoo.

Kai tidak mendengar apapun. Dia dibutakan oleh amarah. Ditambah lagi nafsunya sudah meningkat.

"Aahhh haakkhh!!! Nghh nmhh hhhh aahh ahh aahh!!" Kyungsoo mendesah keras saat Kai semakin cepat memggerakkan tangannya.

Tepat saat Kyungsoo hampir mencapai klimaksnya, Kai mengeluarkan tangannya dan membuat Kyungsoo mengerang. Kyungsoo tidak tahan. Pemuda manis itu menatap Kai dengan tatapan sayunya dan matanya yang begitu sembab.

"Ada apa? Kau menikmatinya? Dasar jalang," ujar Kai tajam.

Kyungsoo terisak kecil. Sakit sekali saat Kai mengatakannya. Kai yang memainkan tubuhnya tanpa bisa dia tolak dan Kai pula yang mengatainya jalang. Kai mencengkram rahang Kyungsoo. Lelaki itu menggeram melihat air mata yang menuruni pipi Kyungsoo.

"Aku benar-benar akan menghancurkan mereka Kyung, aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan keluargamu Kyung, aku bersumpah," geram Kai.

Kyungsoo makin terisak. Dunia ini begitu kejam. Kenapa dia tidak bisa bahagia barang sekali saja? Kai melumat kasar bibirnya sementara tangannya mulai memainkan junior Kyungsoo. Tangan lain Kai tidak tinggal diam. Tangan lain Kai mulai memilin nipple Kyungsoo. Mencubitnya dan menariknya, menimbulkan ringisan sekaligus desahan dari Kyungsoo.

"Hhahhh!! H-hyunghhh aahh ma-mainan i-itu... mmhhh!!" Desah Kyungsoo saat Kai melepaskan pangutannya.

Kai menyeringai. Dia menciumi tubuh Kyungsoo, memberi tanda di sekujur tubuhnya. Kai mendangak menatap wajah Kyungsoo yang memerah. Kai menjilat bibirnya sendiri melihat mulut Kyungsoo yang terbuka terus mengeluarkan desahan-desahannya.

Dengan cekatan, Kai menanggalkan pakaiannya. Peluh sudah membasahi tubuh Kyungsoo, namun Kai tidak peduli. Bibirnya mulai kembali menjelajahi tubuh Kyungsoo. Menyesap dan menggigit area leher Kyungsoo, memberi tanda kepemilikannya di sana.

"Aahh... haahh..." Kyungsoo terus mengeluarkan suaranya karena vibrator yang masih tertanam di lubangnya.

Kai terkekeh. Dia menyukainya. Namun sayangnya, vibrator itu harus digantikan dengan miliknya yang sudah menegang sempurna sekarang.

"Aakh..." Kyungsoo membusungkan dadanya saat lagi-lagi dia mengalami orgasme.

Pemuda itu terkulai lemas dengan tubuh bergetar. Kepalanya menoleh ke samping, keringat membasahi wajahnya dan dia benar-benar harus istirahat.

Psychopath*KaiSoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang