Mendekati ending? 😲😲😲😄😄😄
22k 🎉🎉🎉 😲😲😲
Alhamdulillah. Nggak sangka daku 🙈🙈🙈😙😙😙😙. Makasih buat dukungannya. Makasih udah sudi mampir ke lapak ini.
Apa sih yang membuat kalian suka dari cerita ini?
💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓
Aku bukan tipe yang malam minggu waktunya pacaran. Pertama, seumur hidup nggak pernah tahu dan ngerasain apa itu pacaran. Kedua, kan tiap hari ketemu. Ya walaupun ada kalanya enggak sih. Tapi intinya kan mas pacar pulangnya ke rumah.Hanya saja malam ini aku ingin pacaran sama dia. Tapi bukannya yang jalan-jalan ke mana gitu. Kapan waktu sudah. Memang nggak bisa lama.
Lebih dari sebulan yang lalu Rashad mengajakku refreshing keluar kota. Dia inginnya kami ke pantai tapi apalah daya negara belum mengizinkan. Akhirnya ke Batu---sesuai keinginanku sih. Sedikit. Hanya menginap semalam menyesuaikan jadwal day off kami berdua. Kami berangkat sepulang kerja bahkan tanpa mandi dan ganti baju dulu. Takut kemalaman katanya. Otomatis dia masih pakai seragam dong. Hanya membawa satu tas ransel untuk baju dan keperluan berdua. Bahkan belain pinjam mobil Bang Rashid.
Kami berhenti saat jam shalat saja. Dan sesampainya di hotel, barulah mandi, lanjut makan malam di alun-alun Batu. Makan di lesehan, menikmati jajanan seperti sosis goreng dan kawan-kawan juga ikut antri di ketan susu.
Esok harinya, setelah sarapan di hotel, kami langsung check out dan jalan-jalan keliling Batu. Dia memilih Selecta. Biar bisa jalan-jalan. Duduk. Ngobrol. Kami berenang dulu di sana. Untuk oleh-oleh, kami sengaja turun ke Malang kota. Beli oleh-oleh di Sanan, pusat tempe Malang yang euweenak pol. Di sepanjang jalan Sanan banyak toko oleh-oleh camilan khas Malang. Setelah itu masih dilanjut ke Bakpo Telo di Lawang. Tentu saja favoritku es krim telo. Telo is muntul, ubi rambat or sweet potato. Jalan-jalan kali itu bukan tempatnya tapi lebih ke quality time berdua. Ciyeee...hehehe...
Sedangkan malam ini aku maunya ndusel-ndusel sama dia. Besok juga libur. Ahay!
"Kamu kenapa, hem? Kok manja betul malam ini?" tanyanya sambil sebelah lengan memelukku dan sebelah lagi mengelus pipiku. Uhuuu...
Aku cuma menggeleng. Masih ndusel-ndusel ria.
"Fran, uhm, bentar deh..." Rashad melepas pelukannya. Aku mendongak protes. "Bentaaar aja." Lalu dia beringsut turun dan keluar kamar.
Aku mengernyit dan mengikutinya keluar. Ternyata ke kamar mandi. Entah kenapa dengan bodohnya aku malah jongkok depan pintu dan menunggunya.
"Frannie!!" pekiknya kaget begitu membuka pintu. Tentu saja. Siapa yang enggak coba? Mana ada sih orang waras ngekor sampai kamar mandi segala. "Kamu ngapain? Mau pipis juga?" Aku menggeleng. "Lha, terus ngapain coba?" Aku saja nggak ngerti.
Rashad menarikku berdiri dan kami pun kembali ke kamar.
"Aa, bobo aja, yuk?" pintaku manja-manja minta dicubit. Nggilani kalau kata Mbak Tika dan Bang Rashid.
"Heh? Baru jam 8 ini. Kamu nggak apa-apa, kan?" Aa suami nggak sungkan-sungkan melotot kaget.
Aku mengangguk mantap. "Dielus," pintaku lagi sambil kembali ndusel-ndusel manja.
Sumpah, aku sendiri nggak tahu kenapa lebay gitu. Tapi begitu kepalaku dielus seperti biasanya, aku langsung merasa nyaman dan...tidur!
👮👮👮
Minggu ini kami CFDan. Setelah itu sarapan di bubur ayam langgananku dan Bang Rashid. Keren, kan? Habis olah raga makan berat. Hehehe...
"Kamu hari ini kok ceria banget. Dapat arisan ya?" goda Rashad saat kami selesai membayar bubur ayam dan akan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA & PENGABDIAN "Cerita Frannie"
General FictionCredit all pics to www.google.com Kisah Cinta segi empat patah sisi antara dua sepupu Francesca - Kartika dan saudara kembar Lettu Rashad dan IPTU. Rashid. "Heh? Karena jalan sama Rashid? Ditembak ya?" Oke, nyawaku mulai terkumpul. Bisa dipakai goda...