25. Tujuh Belasan

6.9K 657 22
                                    

Pertama-tama...yaelah...kayak pidato...

Hehehe...

Hayooo siapa yang kangen sama adek Frannie unjuk gigi 😆😆😆 eh unjuk tangan?

🙋🙋🙋🙋☝☝☝☝

Nggak ada nih?

Adek ngambek loh...

😁😁😁

Makasiiiih kawan-kawan udah mau mampir dan setia nungguin Frannie dan Rashad yang suka muncul tiba-tiba.

Cerita ini cerita romansa militer pertamaku yang jauh dari sempurna bahkan di cerita-ceritaku yang lain masih banyak kesalahan. Sekiranya ada yang ingin mengoreksi, aku senang sekali.
Ditunggu.

💋💋💋

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Sejak hari itu kulihat Rashad memang berusaha jauh lebih baik. Bukan dari sikap tapi hatinya. Aku bisa merasakan dia mulai membuka diri. Kalau sikap sih dari awal juga dia memang orang yang perhatian.

Aku istirahat selama seminggu setelah itu kembali kerja seperti biasanya. Dan selama aku sakit, sampai seminggu sesudahnya, total dalam dua minggu, Rashadlah yang meng-handle tugas rumah tangga. Seluruhnya. Masih sering menyuapiku makan juga walaupun aku bisa makan sendiri.

Dan dia juga membuatku terintimidasi sekaligus senang di saat yang sama adalah rasa masakannya lebih enak dari buatanku huhuhu ...

Sedih Adek, Aa.

Dan yang bikin aku semakin kesal adalah suamiku tahu aku cemburu dengan kemampuannya memasak. Hal itu menjadikannya sebagai bahan olok-olok. Pengen nyubitin dia sumpah!

Tetapi gara-gara hal itu juga hubungan kami semakin hari semakin cair.

Kemudian tanpa terasa sudah memasuki bulan Agustus di mana akan menjadi bulan yang sibuk. Si Aa suami harus latihan persiapan upacara tujuh belasan nanti. Belum lagi lomba-lomba khas tujuh belasan.

Dan ngomong-ngomong soal tujuh belasan, selain lomba-lomba di kegiatan Persit, di komplek juga diadakan. Setiap warga wajib ikut sebagai peserta demi kerukunan dan keakraban antar warga dan untuk meramaikan events. Kecuali bagi yang jelas berhalangan seperti hamil dan sakit. Kebetulan Mbak Tika satu-satunya menjadi yang hamil di komplek sehingga hanya didaulat jadi salah satu panitia tanpa ikut lomba. Oh ya, panitia pun wajib ikut lomba. Minimal setiap orang ikut satu lomba.

Minggu pertama bulan Agustus difokuskan untuk perlombaan anak-anak. Sedangkan minggu kedua untuk remaja dan dewasa.

Dan minggu ini adalah minggu kedua. Untuk Mbak Tika yang lama di Amerika dan kangen tradisi Indonesia memaksa ikut lomba yang aman untuknya.

Lomba blind make up alias mendandani pasangan dengan mata tertutup. Dan pesertanya harus pasangan suami istri. Aku juga termasuk yang ikut lomba ini.

Pesertanya ada dua puluh. Aku dan Mbak Tika ikut yang sepuluh pertama. Masing-masing kami para istri ditutup matanya dan para suami duduk untuk didandani. Peralatannya boleh bawa sendiri. Bedak, lipstick, pensil alis dan eyeshadow.

Terus terang aku agak deg-degan juga. Sedikit banyak lomba make up ini cukup intim, makanya harus pasangan halal yang ikut.

"Tiga! Dua! Satu!"

Terdengar aba-aba untuk segera mulai. Dan waktu yang diberikan hanya lima menit. Entah itu cukup atau kurang.

Aku segera memoles bedak ke wajah Rashad. Dengan posisi mata tertutup, aku harus meraba wajahnya. Rasanya ...

CINTA & PENGABDIAN "Cerita Frannie"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang