26. A Hug

7K 611 63
                                    

Hola...
Terima kasih yang sudah menunggu baik yang nostalgia cerita pertamaku ini maupun yang baru bergabung yuhuuu 🙏🏽😘

Karena ini awal banget, jadi pasti banyak kekurangan. Mohon koreksi dan sarannya. Tetapi, mohon maaf juga jika nggak langsung respon ya, karena banyak deadline yang harus dikerjakan. Mohon maaf juga jika nggak bisa balas komentar kawan-kawan satu per satu seperti dulu lagi tapi aku tetap baca kok semuanya 😘

💋💋💋

Miss B

🔴⚪🔴⚪🔴⚪🔴⚪🔴⚪

Aku capek harus menahan napas. Badanku kaku takut bergerak.

Aku nggak habis pikir. Sungguh saat ini otakku buntu. Blank. Sudah sepanjang hari ini dia nggak seperti biasanya eh sekarang malah nemplok kayak gini.

Memelukku dari belakang dengan kepala yang bertengger di bahu pula.

Adek harus gimana, Mamaaa...

"Aa?" cicitku takut-takut.

"Hmm?" gumamnya.

"A-aaku mau g-ganti baju," kataku dengan jantung yang melakukan tap dance.

Mamaaa...bantu Adek. Ya Allah, hamba harus gimana?

"Hmm..." that's it!

"Aa..."

"Bentar aja." Tapi masalahnya kakiku sudah lemas ini! Jantungkuuu...

"Aa kenapa?" tanyaku memberanikan diri.

"Nggak tahu nih. Tiba-tiba pengen meluk kamu aja."

Aaaargh! Aa jangan bercanda deeeh...

"Aa..."

"Hem, ya udah deh. Bersih-bersih sana." Dengan kepala masih bertengger di bahuku, sebelah tangannya diangkat untuk mengelus kepalaku lalu melepaskan diri.

Hhh!

Walah, aku yang nggak pegangan langsung merosot dengan badan bergetar dan jantung yang berdebar keras. Wajahku panas dan mungkin merah banget. Sungguh nggak adil karena selama memelukku tadi irama jantung Rashad normal saja.

Huaaa, Mamaaa...

"Lah?" ujarnya spontan ikut berjongkok. "Kamu kenapa?"

Salah siapa coba?

"Kamu nggak apa-apa?" tanyanya polos.

Ya Allah, hamba harus bagaimana? Marah atau tertawa?

Dan gara-gara itu akhirnya perasaan mellow tadi perlahan memudar. Aku mengulurkan kedua tanganku dan seolah mengerti kode yang kuberikan, Rashad berdiri duluan dan menarikku.

"Bisa jalan? Yakin nggak apa-apa?"

"Hem." Aku mengangguk. Ini suamiku memang polos beneran atau pura-pura nggak tahu sih?

Aku pun berjalan menuju kamar mandi yang diikuti Rashad di belakangku.

"Kenapa?" tanyanya agak cemas saat aku tiba-tiba berhenti di depan kamar mandi.

"Eng...aku belum ambil baju ganti."

"Ya udah, diam sini. Aku ambilin." Bahkan sebelum aku sempat mengucap sesuatu, Rashad sudah melesat ke kamar untuk mengambil bajuku.

Heleeeh...dia kenapa coba? Aneh ih.

Nggak lama Rashad sudah kembali mengambil baju gantiku. Setelan piyama berbahan kaos.

CINTA & PENGABDIAN "Cerita Frannie"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang