Halooo, apa kabar?
Masih ada yang penasaran nggak sama masa mudanya Mama Frannie dan Papa Rashad?Dari sini, bisa dilihat sifatnya nurun ke siapa aja 🤣🤣🤣
💐💐💐
Usai sholat subuh aku bermaksud tidur lagi, tapi jam setengah enam Bude bangunin aku. Katanya dicariin Rashad.
Aduuuh ... ini hari minggu, mau bobo sampai siang niiih. Ngapain dia cari aku pagi buta gini sih? Aku mendumel sambil menyeret kakiku ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
Setelah mengeringkan wajah dan mengenakan kerudungku, kuseret lagi kakiku ke teras depan di mana Rashad berada.
Astagfirullahaladziiiiim ... Ya Allah, indah nian ciptaanmu! seruku dalam hati. Gustiii, Rashad pagi-pagi sudah bikin orang lain khilaf. Wajahnya kelihatan fresh dan ganteng banget!
Melihat kedatanganku, ia bangkit dari duduknya dan tersenyum maniiis banget. Mirip dengan senyuman Rashid tapi yang ini berlipat kali bikin aku sport jantung.
Kuatkan hambamu ini, Ya Allah!
"Ada apa?" tanyaku penasaran sekaligus jengkel. Habisnya enak-enak tidur dibangunin.
"CFD-an yuk?" ajaknya tiba-tiba nggak ada angin, nggak ada hujan.
"Hah?" seruku kaget. "Berdua aja?"
Rashad mengangguk. "Aku udah minta ijin Bu Arman, Bude kamu."
"Ogah. Aku pengen bobo," tolakku. Males banget.
"Ayolah, masa sama Rashid mau, sama aku enggak?" tanyanya serius.
"Ya nggak gitu juga ... "
"Udah gitu aja. Ganti baju aja, nggak usah mandi. Entar aja pulang CFD baru mandi. Aku bawa mobil kok," katanya sambil menunjuk ke arah mobilnya terparkir.
Mendengar itu otomatis aku melihat ke arah yang ditunjuknya.
Itu kan mobil Rashid? Ya Allah, anak orang sampai bela-belain gitu ...
"Ya udah deh. Tunggu ya?" Aku nggak tega jadinya.
Aku pun segera masuk dan ganti baju. Sepuluh menit kemudian keluar lagi plus sudah termasuk pamit ke Bude. Pakde? Sudah jogging sendirian keliling komplek asrama.
"Yuk."
Kami jalan beriringan menuju mobil. Eh, dia bukain aku pintu juga lho. Nungguin sampai aku masuk dan duduk manis baru nutup pintunya.
"Makasih."
Rashad cuma mengangguk sambil senyum. Kemudian menuju pintu satunya dan masuk. Setelah sabuk pengaman terpasang rapi, dia mulai menjalankan mobilnya.
"Kita ke mana?" tanyaku sambil menata jantungku yang berdegub kencang. Pertama kalinya berdua dengannya.
"Taman Bungkul?"
"Bolehlah."
"Ehm, Fran, kamu nggak apa-apa kalau Bang Rashid nikah sama Kartika?" tanya Rashad tiba-tiba.
Aku menoleh kaget. "Ya kenapa harus apa-apa coba?"
Rashad terdiam, lalu, "Semalam Bang Rashid melamar Kartika."
Aku meliriknya. Sekilas ekspresinya kaku. Hanya sepersekian detik terus biasa lagi.
"Iya, tahu."
Rasanya ganti Rashad yang melirikku. "Terus terang, aku kaget waktu bang Rashid bilang mau melamar Kartika. Bukannya kamu."
"Heh? Kok bisa?" tanyaku kaget sekaligus heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA & PENGABDIAN "Cerita Frannie"
Ficción GeneralCredit all pics to www.google.com Kisah Cinta segi empat patah sisi antara dua sepupu Francesca - Kartika dan saudara kembar Lettu Rashad dan IPTU. Rashid. "Heh? Karena jalan sama Rashid? Ditembak ya?" Oke, nyawaku mulai terkumpul. Bisa dipakai goda...