.
.
.
.
.
Sekarang adalah hari ulang tahun Ibunya, Somi sudah dua kali menelpon menanyakan apakah Jungkook akan menelpon Ibu atau tidak. Jungkook tidak bisa melakukannya. Ibu sedang berada di pantai di Bahama bersama dengannya. Hal ini sama sekali tidak mempengaruhinya. Sekali lagi dia kabur untuk menikmati hidupnya sementara itu meninggalkan anaknya di belakang untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
.
"Somi menelpon lagi. Kau ingin aku menjawabnya dan mengatakan padanya agar meninggalkan kau sendirian?" Hoseok berjalan masuk ke ruang tamu memegang ponsel Jungkook di tangannya sementara ponsel itu berdering. Dua orang itu bertengkar seperti layaknya saudara kandung,
.
"Tidak, berikan itu padaku," jawab Jungkook sambil dia melemparkan ponsel itu untuk Jungkook tangkap.
.
"Somi," sapanya dengan hangat.
.
"Apakah kau akan menelpon Ibu atau tidak? Dia sudah dua kali menelponku sekarang bertanya apakah aku bicara padamu dan jika kau ingat ini adalah hari ulang tahunnya. Dia peduli padamu.
Berhenti membiarkan pemuda miskin itu menghancurkan segalanya, Jungkook. Dia menodongkan senjatanya padaku, demi Tuhan. Senjata, Jungkook. Dia gila. Dia─"
.
"Berhenti. Jangan berkata apa-apa lagi. Kau tidak mengenalnya. Kau tidak ingin tahu tentangnya. Jadi hentikan. Aku tidak akan menelpon Ibu. Lain kali dia menelpon katakan padanya seperti itu. Aku tidak ingin mendengar suaranya. Aku tidak peduli akan liburannya atau apa yang dia dapatkan saat ulang tahunnya."
.
"Ouch," guman Hoseok saat dia merebahkan diri pada sofa diseberang dan menopangkan kaki nya pada sofa rendah tanpa sandaran di depannya.
.
"Aku tidak percaya kau berkata seperti itu. Aku tidak memahamimu. Dia tidak mungkin baik dalam─"
.
"Jangan Somi. Percakapan ini selesai. Telpon aku jika kau butuh aku." Jungkook menekan tombol end kemudian melemparkan ponselnya ke kursi disamping dan menyandarkan kepalanya pada bantal.
.
"Ayo pergi. Sedikit minum. Berdansa dengan beberapa gadis atau apapun yang kau butuhkan. Lupakan semua omong kosong ini. Semuanya." kata Hoseok. Dia menyarankan ini beberapa kali selama lebih dari tiga minggu. Atau setidaknya sejak Jungkook berhenti memecahkan sesuatu dan dia merasa itu sudah cukup aman untuk bicara.
.
"Tidak,"jawab Jungkook tanpa melihatnya .Tidak ada satu alasan pun untuk bersikap seolah dia baik-baik saja. Sampai dia tahu Taehyung baik-baik saja, Jungkook tidak akan pernah baik. Dia mungkin tidak akan memaafkannya. Masa bodoh, Taehyung mungkin tidak akan pernah melihatnya lagi tapi Jungkook tetap ingin tahu apakah dia sudah pulih. Jungkook ingin tahu sesuatu. Apa saja.
.
"Aku sangat baik untuk tidak ikut campur. Aku membiarkanmu menjadi gila, berteriak pada semua yang bergerak dan menyebalkan. Ku pikir ini saatnya kau bilang sesuatu padaku. Apa yang terjadi
ketika kau pergi ke Alabama? Sesuatu pasti telah terjadi. Kau tidak kembali menjadi orang yang sama."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 2] ✅
FanfictionKarena kita akan bangkit, setelah semua kejatuhan yang akan berakhir dengan melalui banyak tangis dan air mata.. [Remake from novel 'NEVER TOO FAR'-Abbie Glinnes| KookV - Mpreg ]