Bab 26

3.6K 407 14
                                    

.

.

.

.

.

Jungkook duduk di salah stau kursi kulit di seberang meja kerja Namjoon. Dia sedang mengamati Jungkook dan itu membuatnya marah. Jungkook lah satu-satunya yang memanggil Namjoon dan mengadakan pertemuan ini. Kenapa dia sangat kegirangan?

.

"Aku akan membayarmu untuk sewa penuh kondoiminium dengan harga pantas. Aku tahu harganya dan aku sudah menyiapkan cek untuk sewa satu tahun. Meskipun, Taehyung mungkin tidak akan tinggal lama disana. Segera setelah aku mendapat kepercayaannya aku akan mengajaknya pindah bersamaku." Jungkook meletakkan cek itu ke meja kerjanya.

.

Namjoon melihat cek itu dan kembali melihat Jungkook. "Aku mengasumsikan ini karena kau tidak ingin aku mengurus apa yang menjadi milikmu."

.

"Itu benar."

.

Namjoon mengangguk dan mengambil ceknya. "Bagus. Aku tidak seharusnya mengurus Taehyung atau bayimu. Tapi aku akan. Kau boleh tidak percaya tapi aku senang kau tahu tentang kehamilannya. Hanya jangan mengacaukannya. Kau harus memastikan Somi menjaga cakarnya tetap didalam."

.

Jungkook tidak butuh Namjoon memberitahunya apa yang perlu dan tidak perlu dia lakukan. Ini bukan urusan Jungkook. Dan Jungkook belum selesai dengannya, jadi membuatnya marah bukanlah ide yang bagus.

.

"Aku tidak ingin dia bekerja double shifts atau berpanas-panasan di luar. Dia menolak untuk berhenti bekerja jadi jam kerjanya perlu dipotong."

.

Namjoon menyilangkan lengannya di atas dada dan bersandar ke kursinya. "Dia tahu tentang ini? Karena terakhir kali aku tahu dia membutuhkan semua jam yang bisa dia dapat."

.

"Terakhir kau tahu aku tidak tahu bahwa dia mengandung bayiku. Tidak ada yang akan terjadi padanya Namjoon. Aku tidak akan membiarkan apapun menimpanya."

.

Namjoon mengangguk dan menghembuskan nafas berat. "Baik. Aku setuju. Aku tidak suka diberi tahu apa yang harus aku lakukan tapi aku setuju."

.

"Satu hal lagi," kata Jungkook sebelum berdiri. "Minho tidak menggoda Taehyung kan?"

.

Namjoon tertawa terbahak-bahak kemudian mengangguk. "iya, tapi jaga ini untuk dirimu sendiri. Para wanita suka berkunjung kesini hanya untuk melihatnya. Dia mendapat tip besar karena itu."

.

Bagus. "Kalau begitu kurasa dia bisa berdekatan dengan Taehyung ku."

.

Namjoon menyeringai. "Aku tidak berpikir kau bisa menghentikannya jika kau mencoba."

.

.

.

.

.

Telepon Jungkook berdering saat dia berjalan ke Range Roverku. Itu mengingatkannya bahwa Taehyung tidak mempunyai telepon. Ini bukan Taehyung yang menelpon. Jungkook akan memeriksanya sekarang. mereka akan membicarakannya nanti. Mengeluarkan telepon, Jungkook melihat nama ibunya di layar. Jungkook mengabaikannya selama empat minggu. Dia mendapatkan Taehyung kembali tapi Jungkook belum siap untuk berbicara pada ibunya. Jungkook menekan abaikan dan memasukkan teleponnya kembali ke dalam saku.

JATUH [Book 2] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang