Bab 32

2.7K 406 9
                                    

.

.

.

.

.

Segera setelah turnamen berakhir, Jungkook pergi mandi di shower dan membersihkan diri. Jungkook bahkan tidak bertahan lebih lama disana untuk mendapatkan trophi juara kedua. Jungkook meninggalkan Hoseok dan Yoongi untuk melakukan kehormatan tersebut. Jungkook tidak peduli akan hal tersebut. Jungkook hanya mengikuti turnamen ini karena Jungkook sudah menandatanganinya bersama Somi dan Hoseok di awal musim panas yang lalu. Mereka melakukannya tiap tahun. Itu adalah penyebab utamanya.

.

Saat Jungkook berhenti di kantor dimana kereta minuman disimpan, Heenim mengatakan bahwa Taehyung sudah pergi bersama Bee sekitar satu jam yang lalu. Jungkook menelpon Bee, tapi tidak ada jawaban. Jungkook memperhitungkan bahwa setelah dia selesai mandi dan berganti pakaian nanti mereka sudah kembali dari tempat manapun tadi yang mereka kunjungi.

.

Mobil Bee ada di tempat parkir saat Jungkook sampai di kondo mereka. Taehyung ada di rumah.Terima kasih Tuhan. Jungkook sudah begitu merindukan dia sepanjang hari ini. Jungkook mengetuk pintu tiga kali dan menunggu dengan tidak sabar hingga pintunya terbuka. Bee tersenyum kaku. Tapi bukan dia yang Jungkook cari.

.

"Hai," Jungkook menyapanya dan melangkah masuk.

.

"Dia sudah tidur. Hari ini adalah hari yang panjang," kata Bee, masih berdiri di pintu dan membiarkannya terbuka, seakan dia menginginkan Jungkook untuk pulang.

.

"Apa dia baik baik saja?" Jungkook bertanya, melihat ke arah lorong, ke arah pintu kamar tidurnya yang tertutup.

.

"Cuma lelah saja. Biarkan dia beristirahat," Bee menjawab. Jungkook tidak akan pergi. Dia bisa menutup pintu sialan itu. "Aku tidak akan membangunkan dia tapi aku juga tidak akan pergi. Jadi kau bisa menutup pintunya," Jungkook mengatakan itu pada dia sebelum beranjak ke kamar Taehyung.

.

Sekarang baru jam enam petang. Taehyung pasti belum tidur lelap kecuali kalau dia sakit. Pikiran membiarkan Taehyung bekerja keras hari ini membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Jungkook seharusnya tidak memperbolehkan Taehyung bekerja hari ini. Itu tidak aman untuk nya atau bayinya. Jungkook membuka pintu perlahan-lahan dan masuk ke dalam kamar. Kemudian Jungkook mengunci pintu yang ada di belakang. Taehyung sedang meringkuk di tengah-tengah tempat tidurnya yang luas. Dia kelihatan begitu mungil disana. Rambut hitamnya  terurai di atas bantalnya dan salah satu kakinya yang jenjang itu keluar dari selimut. Jungkook menarik lepas kaos yang dia kenakan, melemparkannya ke meja nakas sebelum melepaskan juga celana jins yang dia kenakan. Saat Jungkook hanya mengenakan celana pendek saja, Dia naik ke atas tempat tidur di belakang Taehyung. Jungkook menarik Taehyung mendekat; dia datang dengan kemauannya sendiri. Sebuah desahan ringan dan bisikan selamat datang darinya adalah suara yang paling mengagumkan . Sambil tersenyum, Jungkook mengubur wajahnya di dalam rambut Taehyung dan menutup mata.

.

Inilah tempat yang benar-benar Jungkook inginkan. Jungkook meluncurkan tangannya turun ke perutnya yang datar. Pikiran tentang apa yang Jungkook peluk sekarang begitu sederhana. Sebuah sentuhan ringan di lengan kemudian menuju ke arah dada Jungkook membuat wajahnya kembali tersenyum dan Jungkook membuka mata. Taehyung sudah menghadap ke arahnya sekarang. Matanya terbuka saat dia memperhatikan dada Jungkook sembari mengulurkan jarinya ke setiap otot perut kemudian naik ke bahu Dia membuka matanya dan senyuman kecil terbentuk di bibirnya.

JATUH [Book 2] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang