.
.
.
.
.
Taehyung mengulurkan tangan dan menyentuh kaki Bee untuk membangunkannya. Dia telah tertidur selama hampir dua jam. Mereka tengah berada di luar pantai Rosemary dan Taehyung memerlukan nya untuk mengemudi agar bisa melihat truk Jimin pada semua motel murah.
.
"Kita sudah sampai?"gumamnya mengantuk dan duduk di kursi.
.
"Hampir.Aku memerlukanmu untuk menyetir. Aku akan mencari truk Jimin."
.
Bee menatap bosan. Taehyung tahu dia melakukan ini hanya dengan harapan bisa membawanya ke Rosemary dan menjaga Taehyung disana. Bee kurang peduli tentang menemukan Jimin.Tapi Taehyung butuh tumpangan. Dia akan pergi ke rumah Jimin. Bee dan Taehyung akan berbicara. Jimin tidak punya urusan untuk datang menemui Jungkook. Taehyung hanya berharap Jimin tidak mengatakan pada Jungkook tentang apa yang dia beli.
.
Bukan berarti Taehyung ingin menyimpan rahasia itu dari Jungkook. Hanya saja Taehyung tidak akan membiarkan semua nya hilang begitu saja. Taehyung perlu memprosesnya. Mencari tahu apa yang harus dia lakukan. Kemudian mungkin akan menghubungi Jungkook. Jimin pergi menemui Jungkook seperti orang gila bukan lah hal yang Taehyung inginkan. Tetapi Taehyung tetap tidak
percaya Jimin bisa melakukan itu.
.
"Berhenti disana.Aku ingin masuk kesana dan pertama tama aku mau latte untukku," perintah Bee. Taehyung melakukan sesuai yang dia katakan dan memarkir mobil di depan Starbucks. "Kau mau sesuatu?"tanya Bee saat dia membuka pintu. Taehyung tidak yakin kalau kafein bagus untuk...untuk si bayi. Jadi dia hanya menggelengkan kepala dan menunggu sampai Bee keluar dari pintu sebelum Taehyung mengeluarkan isakan dari dadanya yang tidak dia harapkan. Taehyung tidak berfikir apa arti dua garis merah itu. Seorang bayi. Bayi Jungkook. Oh,Tuhan.
.
Taehyung keluar dari mobil dan berjalan mengelilingi mobil untuk menuju pintu penumpang. Saat dia kembali ke mobil dan hendak masuk Bee sedang berjalan menuju mobil. Dia terlihat sedikit waspada sekarang. Taehyung mendorong kembali pikiran tentang bayi dan focus untuk menemukan Jimin. Taehyung bisa menjalani masa depannya,masa depan bayinya nanti.
.
"Ok.Aku punya kafein.Aku siap menemukan pemuda bernama Jinin ini."
.
Taehyung tidak membetulkannya. Taehyung tahu Bee sudah tahu nama nya sekarang. Aku mengucapkan nya beberapa kali. Hanya saja dia menolak untuk mengetahuinya. Bagi nya ini adalah bentuk dari pemberontakan. Jimin mewakili Sumit dan dia tidak ingin Taehyung pergi ke Sumit. Malahan kejengkelan nya itu membuat Taehyung merasa hangat. Bee menginginkan Taehyung dan rasa nya menyenangkan.
.
"Dia meninggalkan Rosemary karena harga kamar hotel. Jadi, dia mungkin ada di suatu tempat yang sesuai dengannya. Biasakah kau membawaku ke beberapa tempat itu?" tanya Taehyung.
.
Bee menggangguk tetapi tidak menatapnya. Dia mengetik pesan. Bagus. Taehyung memerlukan nya untuk fokus dan dia malah seperti nya mengatakan pada Johoon kalau mereka hampir sampai. Taehyung benar benar tidak ingin Johoon mengetahui sesuatu. Mereka mengemudi selama tiga puluh menit dengan Taehyung memeriksa tempat parkir pada semua motel murah di kota.Hal ini membuatnya frustasi. Jimin pasti ada di suatu tempat. "Bisakah aku meminjam ponsel mu?Aku akan menelpon nya dan memberitahu kalau aku mencarinya. Dia akan mengatakan padaku keberadannya kalau dia tahu aku sudah berkendara sampai sejauh ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 2] ✅
FanfictionKarena kita akan bangkit, setelah semua kejatuhan yang akan berakhir dengan melalui banyak tangis dan air mata.. [Remake from novel 'NEVER TOO FAR'-Abbie Glinnes| KookV - Mpreg ]