.
.
.
.
.
"Aku menelpon dan memintamu untuk makan siang bersamaku. Bisakah kau paling tidak memberiku waktu tiga puluh menit untuk memperhatikanku? Sudah berminggu-minggu sejak kita punya waktu bersama. Aku merindukanmu." Kesakitan di suara Somi menyentak Jungkook. Dia benar. Jungkook mengabaikannya. dia bahkan tidak yakin apa yang dia katakan sejak Taehyung berjalan memasuki ruang makan. Jungkook sangat terfokus untuk memastikan Taehyung agar tidak membawa sesuatu yang terlalu berat dan tidak ada satu pun yang menyakitinya...atau menggodanya, jadi Jungkook tidak begitu menikmati kencan makan siang dengan adiknya.
.
"Yeah, aku minta maaf," kata Jungkook padanya dan mengalihkan tatapan dari pintu dimana Taehyung masuk kembali. "Katakan lagi tentang kejuaraan berlayar yang kau lakukan dengan pacar barumu...kau bilang namanya Chan."
.
Somi tersenyum oleh sebutan nama dari cowok barunya dan kemudian mengangguk. Dia mengingatkan Jungkook pada gadis kecil yang dia jaga ketika dia terlihat bahagia tentang sesuatu. Bukan seorang gadis pemarah yang telah tumbuh dewasa. "Ya. Dia adalah cucu Kellar. Dia dari Cape Cod dan dia suka berlayar. Dia berlayar disini selama musim panas. Ngomong-ngomong, ada kejuaraan berlayar yang dia ikuti dan dia ingin membawaku bersamanya. Hanya untuk beberapa hari."
.
Jungkook mendengarkan saat dia mengoceh tentang Chan dan kapal layarnya dan berusaha keras untuk tidak melihat pada Taehyung. Jungkook perlu menemukan keseimbangan antara dua orang terpenting dalam hidupnya. Taehyung datang lebih dulu tapi Jungkook mencintai adiknya dan dia membutuhkannya. Meskipun jika janji makan siang ini untuk mendengarkan Somi mengoceh tentang penaklukan terbarunya. Tidak ada seorang pun yang pernah mendengarkan dia berbicara.
Somi berhenti berbicara dan merengut tentang sesuatu, "Dia perlu fokus pada pekerjaannya dan berhenti melihatmu disini. Ya Tuhan, aku tidak tahu mengapa Namjoon tidak memecatnya saja."
.
Jungkook menoleh untuk melihat Namjoon, Johoon, dan Minjae, mereka semua tersenyum dan bercanda di sekitar Taehyung yang memerah. "Dia tidak melihat sekarang. Dia terlalu sibuk untuk menggoda pria lain. Dia hanya peduli pada uang. Itu sangat menyedihkan. Kuharap kau akan melihat sikap anehnya. Maksudku, aku bisa melihatnya –"
.
"Somi, diam," Jungkook menggeram. Dia tidak bermaksud jahat tapi mendengar mulut jahat Somi dan melihat cowok-cowok itu menggodanya dan membuat Taehyung memerah sedikit lebih dari yang bisa Jungkook atasi. Jungkook akan memastikan semua bajingan yang terangsang itu tahu kalau Taehyung adalah miliknya.
.
"Kau akan meninggalkan aku untuknya? Dia menggoda mereka, Jungkook. Aku tidak percaya kau akan pergi begitu saja saat makan siang kita untuk pergi mengklaim atas seorang pelacur murahan."
.
Rasa cemburu yang Jungkook rasakan langsung berganti focus dari para cowok itu ke adiknya. Rasa marah merasukinya saat Jungkook mengalihkan perhatian kembali padanya. "Apa yang baru saja kau katakan?" tanya Jungkook menjaga suaranya tetap rendah dan meskipun dia menjulang tinggi di depannya.
.
Somi membuka mulutnya untuk berbicara tapi Jungkook tahu akan kehilangan kesabaran jika dia mengatakan hal buruk lainnya tentang Taehyung.
.
"Jangan. Jika kau ingin berjalan keluar dari sini dengan martabatmu maka jangan. Jika kau pernah mengatakan hal seperti itu lagi tentang Taehyung, aku akan meninggalkanmu. Apa. Kau. Mengerti." Mata Somi melebar. Jungkook tidak pernah bicara begitu keras padanya sebelumnya. Tapi dia sudah terlalu jauh. Somi berdiri dan membuang serbetnya ke meja. "Aku tidak percaya padamu. Aku adikmu. Dia hanya...dia hanya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 2] ✅
FanfictionKarena kita akan bangkit, setelah semua kejatuhan yang akan berakhir dengan melalui banyak tangis dan air mata.. [Remake from novel 'NEVER TOO FAR'-Abbie Glinnes| KookV - Mpreg ]