.
.
.
.
.
"Dia ada di mana, Bee?" Jungkook mendesaknya sembari berjalan keluar dari kamar Taehyung dan memegang handphonenya. Dia sudah meninggalkannya di sana. Bee membentak dan menutup pintu lemari dengan membantingnya. "Kenyataan bahwa muka memelasmu mengatakan bahwa kau tak tahu di mana dia berada hanya membuatku semakin membencimu."
.
Sialan, apa sih yang salah dengan dirinya? Jungkook sudah mengalami hari yang sangat menyebalkan. Mereka semua menjadi murka ketika Jungkook memberitahukan pada ibunya bahwa dia harus mencari rumah lain untuk tinggal dan kemudian memberitahukan pada mereka semua bahwa Jungkook akan menikahi Taehyung. Well, tidak semuanya bersikap seperti itu. Ayah Taehyung tampak baik-baik saja menerima berita itu. Tapi Somi dan ibu yang sangat marah. Mereka saling berteriak marah selama beberapa jam dan Jungkook membuat ancaman serius kepada mereka. Somi seharusnya pergi rumah itu untuk kembali bersekolah di hari Senin. Dia akan pergi sampai libur musim dingin dan Jungkook yakin dia akan menghabiskan liburannya bersama teman-temannya di Vail. Itu yang biasanya dia lakukan setiap tahunnya. Biasanya Jungkook juga pergi ke sana, tapi tidak tahun ini.
.
"Aku harus berurusan dengan ibu dan adikku selama empat jam terakhir ini. Mengusir Luhan keluar dari rumahku dan memberi tahunya dan Somi bahwa aku bermaksud untuk melamar Taehyung bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Jadi maafkan aku kalau aku butuh informasi untuk mengingatkanku tentang keberadaan Taehyung sekarang!"
.
Bee menaruh botol airnya di meja dapur dengan kasar dan ekspresi kemarahannya berubah menjadi lebih mirip ekspresi jijik terhadap sesuatu. Jungkook kira kalau dia sudah tahu bahwa Jungkook akan melamar Taehyung, dia akan menjadi lebih senang. Tampaknya dugaannya salah. "Kuharap kau belum membeli sebuah cincin," hanya itu yang terucap darinya.
.
Jungkook lelah menghadapi sikapnya. "Katakan padaku di mana dia sekarang," Jungkook menggeram.
.
Bee menaruh kedua tangannya di atas meja dan mencondongkan tubuhnya sembari menatap Jungkook dengan tatapan keji yang Jungkook tidak tahu bisa dia lakukan. "Persetan. Denganmu."
Sial. Apa yang sudah Jungkook lakukan?
.
Pintu terbuka dan Taehyung berjalan masuk sembari tersenyum hingga akhirnya bertatapan mata dengan Jungkook. Lalu senyum di wajahnya segera menghilang. Dia juga marah. Ini pertanda jelek.
.
"Taehyung," kata Jungkook sembari berjalan ke arahnya dan dia mulai melangkah mundur.
.
"Jangan," jawabya sembari menaruh ke dua tangannya di depannya untuk mencegah Jungkook mendekatinya. Dia sedang memegang sesuatu. Sepertinya beberapa foto. Sialan, foto apa yang sedang dia pegang? Apakah itu foto dari masa lalunya? Apakah Taehyung marah tentang beberapa perempuan dan pemuda yang pernah dia tiduri di masa lalu?
.
"Apa itu seperti dugaanku?" tanya Bee sembari mendorong Jungkook untuk menyingkir dari jalannya dan berlari menuju Taehyung. Taehyung mengangguk dan menyerahkan foto-foto itu padanya. Bee menutup mulutnya yang ternganga kagum. "Oh Tuhanku. Apa kau mendengar detak jantungnya?"
.
Ketika mendengar kata 'detak jantung' dada Jungkook serasa dibelah hingga terbuka lebar. Jungkook mulai memahami apa yang terjadi. Ini hari Kamis. Hari ini jadwal kunjungan Taehyung ke dokter. Dia tadi menelpon untuk mengingatkan soal itu dan Jungkook malah menutup telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 2] ✅
FanfictionKarena kita akan bangkit, setelah semua kejatuhan yang akan berakhir dengan melalui banyak tangis dan air mata.. [Remake from novel 'NEVER TOO FAR'-Abbie Glinnes| KookV - Mpreg ]