Bab 44 - Tamat

7.4K 547 112
                                    

.

.

.

.

.

Jungkook memegang tangan Taehyung dan melihat melalui bahunya saat dia membolak-balik majalah *parenting. Semua gambar popok dan benda bayi lainnya yang menakutkan mereka seperti kotoran bayi. Jungkook tidak mengatakan padanya tetapi kenyataannya hal-hal yang menyangkut tentang bayi mulai membuat Jungkook takut. Hole sempit dan seks di tengah malam dan ereksi manis Taehyung yang membengkak adalah keuntungan utama dan itu mudah dilupakan mengapa semua hal tersebut bisa terjadi.

.

"Taehyung Kim." Seorang perawat memanggil namanya dan Jungkook melihat kearah berlian di jarinya. Dalam dua minggu nama belakangnya akan berubah. Jungkook telah siap untuk itu. Jungkook tidak suka dia dipanggil Kim. Bagiku dia sudah menjadi Taehyung Jeon.

.

"Itu kita," katanya, tersenyum pada Jungkook sebelum berdiri. Dia nyaris tidak terlihat sekarang. Bagaimana mereka berharap dapat melihat sesuatu yang tidak lebih besar dari kacang, Jungkook tidak yakin tetapi dia berjanji pada Jungkook mereka benar-benar dapat melihat bayi. Bayinya memiliki tangan dan kaki, kedengarannya gila.

.

Jungkook tidak melepaskan tangannya saat dia membawa mereka kembali ke ruang pemeriksaan. Beberapa kali perawat melirik kearahnya, Lebih baik dia tidak mengatakan jika Jungkook tidak boleh masuk ke ruangan tersebut karena Jungkook akan masuk. Ini adalah waktunya untuk melihat bayinya.

.

"Di sini," kata perawat, mundur ke belakang dan membiarkan keduanya masuk ke dalam ruangan. "Silahkan dan lepaskan semua pakaian dan ganti dengan baju ini. Dokter Nelson akan melakukan pemeriksaan organ vital juga hari ini. Tetapi kita akan memeriksa dengan ultrasonografi dulu."

Taehyung tampak tidak berfikir itu adalah bukan masalah besar jika dia harus telanjang. Perawat kembali melihat Jungkook. "Apakah masalah jika orang ini ada di sini?"

.

Orang ini? Apa maksudnya?

.

Taehyung tersenyum dan kembali melihat Jungkook. "Ya, orang ini adalah ayah sang bayi."

.

Perawat berdiri dan memberi Jungkook senyum lega. "Itu bagus sekali. Aku benci jika seseorang yang masih muda sepertimu melakukan semua ini sendirian."

.

Taehyung tersipu dan masuk ke dalam ruangan kecil dengan tirai di depannya. Setelah perawat pergi meninggalkan Jungkook dan melangkah ke tempat yang tampak seperti sebuah ruangan ganti kecil.

.

"Apa yang dia maksud dengan 'orang ini'?" Tanya Jungkook.

.

Taehyung menggigit bibir bawahnya dan menutup matanya rapat. "Apakah aku harus menjawabnya?"

.

"Uh, ya. Terutama setelah komentar tadi." Jungkook mempersiapkan diri untuk mendengar jawaban yang tidak dia sukai.

.

"Namjoon mengantarku pada pertemuanku terakhir. Mereka mengatakan padanya jika dia bisa kembali dan aku mengatakan pada mereka tidak bisa kembali, dia hanya seorang teman."

.

Jungkook hampir melupakan hal itu. Jungkook mengerti kenapa dia diantarkan olehnya. Jungkook belum ada di sini. Tetapi mengetahui laki-laki lain bersamanya saat Taehyung membutuhkan Jungkook, membuat Jungkook sulit diterima. Jungkook sadar wajahnya memucat dan membungkuk dan mencium bibirnya. "Tidak apa-apa. Aku harusnya ada di sampingmu. Tapi, aku tidak."

JATUH [Book 2] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang