.
.
.
.
.
Musim sekolah sudah dimulai. Para pelancong dan orang pecinta musim panas telah pulang ke rumah. Klub tidak begitu ramai lagi karena itulah jumlah tipnya menurun. Hal terbesar adalah Jungkook tidak membahas lagi tentang lamaran sejak malam di kondo ketika dia bilang apa yang dia katakan pada ibunya, adiknya dan ayah. Dia tidak pernah menyebut mereka lagi. Taehyung kadangkala bertanya-tanya jika suatu saat dia berubah pikiran atau kalau Taehyung hanya membayangkannya. Jika bukan karena Bee yang menanyakankannya setiap minggu apakah Jungkook telah membicarakannya lagi Taehyung akan berfikir itu adalah bagian dari imajinasinya. .
Setiap kali Taehyung mengatakan pada Bee bahwa Jungkook tidak bilang dia menjadi semakin gelisah. Belum lagi hatinya menjadi semakin terluka. Taehyung takut dia terus-menerus memikirkan itu dan memutuskan bahwa itu adalah suatu kesalahan. Sebelum Jungkook mengatakannya lagi malam itu Taehyung bahkan tidak membiarkan diriku percaya bahwa Jungkook ingin menikahinya. Taehyung membayangkan mereka membesarkan bayi ini dari dua rumah yang berbeda. Jika pikirannya pergi ke masa depan maka Taehyung akan membendungnya. Itu bukanlah sesuatu yang Taehyung harapkan.
.
Jam kerja Taehyung dikurangi karena sepi dan Taehyung bertanya-tanya apakah Taehyung butuh pekerjaan kedua. Tidak banyak pillihan di sini. Tetapi sepertinya Jungkook tidak akan menerimanya dengan baik. Ketika Taehyung melangkah ke dalam kamar ada dua benda yang menarik perhatiannya. Ada bunga mawar di ranjang dan di tengahnya ada amplop yang bertuliskan nama Taehyung dengan rapi di depannya. Taehyung mengambil dan membukanya. Kertas surat itu terasa mahal dan nama Jeon ada diatasnya.
.
Temui aku di pantai.
Penuh cinta,
Jungkook
.
Tulisan tangannya yang tidak biasa membuat Taehyung tersenyum. Taehyung pergi ke lemari dan mengeluarkan satu putih longgar dengan dua garis hitam disepanjang kelimannya. Jika Jungkook merencakan suatu hal romantis di pantai Taehyung tidak memakai baju kerjanya.
.
Setelah menyisir rambut Taehyung berjalan menuju ke pintu Prancis yang menghadap ke teluk dan menuju pantai. Jungkook memakai celana pendek khaki dan kemeja berkerah. Taehyung senang dia berganti pakaian. Jungkook membelakanginya dan tangannya berada di sakunya saat dia berdiri disana menatap laut.
.
Taehyung ingin berhenti dan mengaguminya yang sedang mengagumi laut tetapi Taehyung juga ingin sekali melihatnya. Dia sudah pergi ketika Taehyung bangun pagi ini.
.
Taehyung keluar dari jalan setapak dan berjalan di pasir. Ini adalah kesunyian yang aneh kecuali bagi mereka berdua. Meskipun di luar sana keramaian mulai reda suhunya tetap delapan puluh delapan derajat fahrenheit dan matahari bersinar di luar sana. Menatap kebawah Taehyung menyadari sesuatu di pasir. Seseorang menulisnya. Dan ada tongkat tergeletak di sana. Taehyung berhenti dan membacanya dengan suara keras, "Taehyung, maukah kau menikah denganku?" Saat kata-kata itu terucap Jungkook berjalan mendekat dan berlutut di depan Taehyung. Sebuah kotak kecil nampak ditangannya dan dia membukanya perlahan ketika cincin berlian itu menangkap sinar matahari yang memudar. Cincin itu nampak hidup seolah cincin bersinar. Ini terjadi. Apakah Taehyung menginginkan ini? Ya. Apakah Taehyung mempercayainya?...Ya. Apakah dia siap? Taehyung tidak yakin. Taehyung tidak ingin ini menjadi sesuatu yang dia lakukan karena dia merasa tertekan. Rasanya mudah untuk meraih dan memakaikannya di jari. Tapi apakah itu yang Jungkook inginkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 2] ✅
FanfictionKarena kita akan bangkit, setelah semua kejatuhan yang akan berakhir dengan melalui banyak tangis dan air mata.. [Remake from novel 'NEVER TOO FAR'-Abbie Glinnes| KookV - Mpreg ]