Ambitions 10

5.9K 427 1
                                    

Meski suatu saat nanti aku meminta mu untuk pergi, percayalah itu hanya egoisku saja. Karena aku benar-benar ingin selalu ada di sampingmu.



Seluruh siswa-siswi di SMA Cakra Buana kali ini sibuk memegangi kertas berbentuk persegi panjang berwarna baby pink yang disebarkan oleh Renata. Hal ini membuat mereka heboh berbincang-bincang.

"Ini yang gue tunggu-tunggu"

"Lebih meriah dari tahun kemaren ga nih?"

"Kira-kira Lo butuh pendamping ga?"

"Dresscode nya norak"

"Gila.. Renata cakep banget di sini"

Itulah ucapan-ucapan dari mereka saat sudah memegang kertas yang baru saja diberikan Renata.

Ya, itu kartu undangan ulang tahun Renata yang ke 16. Meskipun bukan sweet seventeen, Renata sudah terbiasa merayakan ulang tahunnya dengan mewah. Tapi kali ini Renata merasa yakin, bahwa ulang tahunnya yang ke 16 ini akan menjadi ulang tahun yang paling berkesan.

Dalam kartu undangan itu tertera tanggal 8 Juni yang berarti pestanya akan di adakan tepat pada malam Minggu.

Renata mengundang seluruh siswa-siswi yang ada di SMA Cakra Buana, meskipun Renata tidak terlalu mengenal mereka. Di ulang tahun sebelumnya, Renata juga mengundang seluruhnya kecuali Prilly. Entahlah Prilly juga merasa tidak beruntung untuk pergi ke pesta Renata. Prilly benci hal-hal yang berbau buang-buang waktu seperti itu.

Di tengah asiknya bagi-bagi undangan, lagi-lagi seluruh siswa-siswi dibuat kaget oleh kedatangan Ali dan Prilly yang kali ini menaiki motor sport, mereka berboncengan. Itu tandanya mereka berangkat bersama pagi ini.

Kali ini lebih heboh, mereka berbisik-bisik tetangga bahkan ada yang terang-terangan berkata keras dengan sengaja agar didengar oleh keduanya.

"OMG Ali ganteng banget"

"Hell.. kenapa harus sama si ratu sok berkuasa itu sih?"

"Iyuhhh Ali kok jadi Deket sama dia"

"Ganteng sih tapi playboy"

"Ini beneran..?"

"Couple baru nih"

"Pelakornya makin menjadi"

Prilly dan Ali berjalan beriringan, dan mendengar seluruh ucapan-ucapan konyol itu.

Ali heran karena melihat masing-masing dari mereka memegangi kartu undangan dari Renata itu, namun Prilly tidak tertarik sama sekali. Karena Prilly yakin ini adalah bulan kelahiran Renata. Dan Prilly mengingat hal ini juga terjadi di tahun kemarin.

"Itu apaan?" tanya Ali pada salah satu siswa ber-name tag Gino yang juga memegang undangan. Ali tidak peduli dengan perkataan-perkataan mereka yang dilontarkan untuk dirinya dan Prilly tadi.

Sedang Prilly tetap berjalan menuju kelas karena malas berurusan dan berinteraksi dengan mereka.

"Ini? Oh, ini undangan Ultahnya Renata" ujar cowok bernama Gino itu.

"Oh" ujar Ali singkat. Karena saat nama Renata disebut, Ali mendadak hilang ketertarikan.

"Woy Li" ujar Damar dan Riky yang baru saja datang dan langsung menepuk punggung Ali.

Ali menoleh ke kanan dan ke kiri melihat Damar dan Riky bergantian. "Baru Dateng Lo berdua? Tumben" oceh Ali.

"Nih bocah atu ga tau aturan. Udah gue jemput, pake telat bangun segala lagi" tuding Danar pada Riky.

Ambitions {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang