Ambitions 2

6.1K 426 0
                                    

Ada sejenis manusia yang diam, tapi dialah yang sebenarnya memperhatikanmu dengan tatapan paling dalam
~Via Tiflunium~





"Li.. makasih banyak ya" ujar Rianti. Rianti mengantarkan Ali ke depan rumahnya. Tadi sepulang sekolah, seperti kesepakatan mereka, Rianti dan Ali akan membahas tentang OSIS SMA Cakra Buana di rumah Rianti.

"Gue yang harusnya bilang makasih" ujar Ali sambil menampilkan senyum terbaiknya.

Katakan Rianti butuh pasokan udara lebih. Senyum Ali membuat Rianti merasa melayang-layang.

"Li.. hati-hati ya" ujar Rianti lagi saat Ali hendak masuk ke dalam mobilnya. Ali mengangguk sambil tersenyum.

"Besok gue jemput, bye" ujar Ali yang sudah berada di dalam mobilnya kemudian melajukan mobilnya dari rumah Rianti. Rianti melambaikan tangannya.

Rasanya Ali memiliki banyak pengalaman hari ini. Berhadapan dengan banyak orang aneh sekaligus orang selembut Rianti.

Baru beberapa menit Ali menjalankan mobilnya, terdapat banyak mobil lain yang berada di depan Ali. Apa-apaan ini. Mengapa macet bisa terjadi di komplek seperti ini. Batin Ali.

Ali terpaksa menunggu antrian mobil itu. Rasanya Ali ingin berteriak, bagaimana bisa di komplek elit seperti ini bisa ada kemacetan mendadak.

Ali memutuskan untuk menyalakan tape mobilnya untuk menghilangkan kebosanannya. Saat Ali memandang ke arah jendela mobilnya, Ali menangkap sesosok gadis yang begitu menyebalkan baginya.

Tapi tunggu. Dia terlihat sangat manis. Gumam Ali. Ali semakin memperjelas penglihatannya, apa benar itu Prilly. Ternyata benar, itu Prilly.

Entah dorongan dari mana, Ali memilih menepikan mobilnya ke pinggir untuk melihat Prilly lebih dekat. Ali juga merasa penasaran dengan kejudesan Prilly.

Prilly tampak tengah memakan es krim Cornetto nya dengan sangat lahap. Sesekali Prilly membaca buku novelnya sambil tertawa. Ini membuat Ali gemas, rasanya Ali ingin mencubit pipi Prilly yang nampak sangat gembil dan lucu.

Ali duduk di bangku taman yang agak sedikit jauh dari jangkauan pandangan Prilly. Tapi Ali masih bisa melihat dengan jelas aura kecantikan Prilly.

"Coba Lo gini, Lo pasti disukain banyak orang" gumam Ali. Namun sesaat kemudian Ali menampar mulutnya sendiri. "Apa-apaan sih, sekali asem ya asem" lanjut Ali lagi. Tapi hatinya tidak bisa berbohong, Ali kagum dengan tawa Prilly yang sangat menawan.

Di tengah asyiknya Prilly memakan ice cream, Prilly tidak sengaja melihat Ali yang tengah menatapnya dengan penuh arti. Cewek itu sontak menghentikan aksi memakan ice creamnya. Prilly memutar bola matanya. Jengah.

Ali yang tertangkap basah alias tercyduk tengah mengintili Prilly merasa malu saat itu juga. Ali pikir Prilly akan datang kepadanya kemudian mengeluarkan banyak makian tak terduga atau bahkan menonjok wajah tampannya.

Perkiraan Ali salah, Prilly bangkit namun tidak menghampiri Ali. Prilly menyampirkan tasnya ke bahu kemudian membuang sisa ice cream nya ke tong sampah dekat dirinya berada.

Ambitions {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang