Bangkok city, Thailand.
14.50 p.m"Kau yakin disini kantornya?" tanya Zhoumi pada perempuan yang berdiri disampingnya yang tengah memastikan bahwa dia tidak salah alamat.
Perempuan yang tak lain adalah Victoria itu menganggukkan kepalanya mantap.
"Ya, aku yakin. Nickhun bekerja disini." jawab Victoria.
Mereka, Zhoumi dan juga Victoria baru saja sampai di Thailand pada pukul sembilan pagi tadi, mereka langsung menyewa hotel terdekat dari bandara dan merapikan barang bawaan mereka disana sebelum langsung pergi melakukan pencarian Guanlin yang dimulai dari menghampiri kantor tempat Nickhun -mantan suami Victoria bekerja.
"Kalau begitu ayo masuk." ajak Zhoumi.
Merekapun masuk ke kantor yang bergerak di bidang industri media cetak terbesar di Thailand tersebut.
Victoria tidak menyangka kalau mantan suaminya bisa bekerja di tempat yang super sibuk di kota besar seperti ini. Dulu Nickhun dan dirinya bertemu di Korea dan menjalin hubungan singkat sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Nickhun adalah seorang jurnalis dulu yang mencari informasi serta tempat-tempat dengan view yang bagus di Korea sebagai bahan berita yang akan ia masukkan ke surat kabar. Setelah menikah, keduanya memilih untuk tinggal dan bekerja di Korea meskipun kadang kala keduanya harus bolak-balik ke negara masing-masing untuk masalah pekerjaan.
Semenjak bercerai, Nickhun kembali ke Thailand dan bekerja di kantor pusat sejak naik jabatan yang Victoria ketahui dari anak pertamanya yang dibawa Nickhun.
Ya, Guanlin bukanlah anak mereka satu-satunya. Guanlin adalah anak kedua sekaligus anak bungsu keduanya. Guanlin memiliki seorang kakak perempuan yang Victoria pikir sekarang tinggal bersama Nickhun di negeri gajah putih ini.
"Excuse me... Can I meet Mr. Nickhun Buck Horvejkul?" tanya Zhoumi pada bagian resepsionis. (Permisi, bisakah saya bertemu dengan tuan Nickhun Buck Horvejkul?)
"Do you have an appointment with Mr. Horvejkul?" tanya balik sang resepsionis padanya. (Apakah anda memiliki janji dengan tuan Horvejkul?)
"We don't... "
"... I have. Just tell him that Song Qian from Taiwan wants to meet him right now." potong Victoria saat Zhoumi akan mengatakan kalau mereka tidak memiliki janji dengan Nickhun untuk bertemu pada resepsionis. (Saya punya. Katakan padanya kalau Song Qian dari Taiwan ingin bertemu dengannya saat ini juga)
"Okay, just wait a little." kata si resepsionis yang kini tengah mengangkat telefon untuk menghubungi atasannya.
"Kita tidak memiliki pilihan lain Zhoumi. Ini satu-satunya cara agar bisa menemukan Guanlin. Aku yakin Nickhun akan mau menemuiku meskipun tanpa membuat janji secara formal sekalipun." kata Victoria yang seolah-olah membaca pertanyaan yang ada dalam pikiran Zhoumi
"Mr and Mrs. You can go to Mr. Horvejkul room in 8th floor. He's waiting for you. Use this card to access the lift." kata si resepsionis sembari memberikan kartu akses gedung kantor itu pada Victoria dan Zhoumi.
"Thank you very much." ucap Victoria sebelum dia berjalan menuju lift bersama Zhoumi untuk naik ke lantai delapan dimana ruang kerja Nickhun berada.
"Excuse me, can you tell me where Mr. Nickhun Buck Horvejkul room's?" tanya Zhoumi saat mereka tengah menyelusuri lantai delapan dan berpapasan dengan seorang pekerja. (Permisi, bisakah anda memberitahu saya dimana ruangan tuan Nickhun Buck Horvejkul)
KAMU SEDANG MEMBACA
{남자도 우나요} Do Men Cry?
Fanfiction> COMPLETED < Do men cry too? Do they hurt because of break up too? Do they cry inside because they crazily miss that other person? It feels like I'm only in pain and I'm the only sad one. Did you love me? Did you really love me? Words I couldn't...