.: 24 :. Masih adanya harapan.

187 28 9
                                    

"Apa kau mau ikut denganku?" ajak Guanyi pada Yuna.

"Memangnya eonni ingin pergi kemana?" tanya Yuna.

"Aku ingin pergi ke panti jompo tempatku menjadi relawan, dan sorenya aku akan ke rumah singgah. Jika kau tertarik, cepatlah berkemas diri."

Sepertinya menarik,

Yuna sebelumnya tidak pernah pergi ke panti jompo. Tapi kalau rumah singgah, dia sudah pernah waktu itu. Saat dia mencari keberadaan Guanlin.

Ya, pagi ini Yuna terbangun dari tidurnya akibat suara berisik yang berasal dari kamar mandi. Itu suara percikan air shower saat Guanyi mandi beberapa menit yang lalu.

Di hari yang baru ini, semua orang sudah memiliki planning sendiri sejak semalam. Seperti, Victoria yang akan pergi bersama Guanlin ke calon sekolah baru anak itu. Zhoumi memilih untuk kembali ke Taiwan karena masalah pekerjaan yang tidak bisa ditinggal lebih lama lagi, dan juga Nickhun yang rupanya mempunyai meeting dengan rekan kerja perusahaannya di daerah Myeongdong.

Termasuk Guanyi yang bekerja sebagai relawan.

Semua orang memiliki aktifitasnya sendiri, kecuali Yuna yang tidak tahu ingin pergi kemana.

"Apakah aku boleh ikut dengan eonni? Apakah aku tidak akan mengganggu eonni saat bekerja?" tanya Yuna.

"Tentu saja tidak!" jawab Guanyi. "Aku malah merasa sangat terbantu jika kau mau ikut. Lagipula, kalau kau sendirian disini pasti rasanya sangat membosankan."

Itu benar.

Bisa saja Yuna mati kebosanan jika dia sendirian di rumah. Jadi lebih baik Yuna ikut bersama Guanyi.

"Baiklah kalau begitu, aku mandi dulu eonni!"








.


















__________________

"Kau baru datang?" tanya Seokmin pada sosok perempuan yang baru saja mendudukan tulang duduknya diatas kursi yang bersebelahan dengannya.

"Kelihatannya?" tanya balik perempuan itu dengan nada kesal. Ya, tidak salah lagi kalau perempuan yang kini duduk disamping Seokmin adalah Roa. "Aku kesiangan, jadi jangan tanyakan kenapa."

"Baiklah..." kata Seokmin yang tidak ingin menanyakan lebih lanjut kenapa Roa bisa sampai kesiangan.

Meskipun dia tidak termasuk dalam list siswa yang rajin di sekolah, tetapi Roa tidak pernah terlambat masuk ke dalam kelas. Seperti saat ini, jika dia terlambat sedikit saja, mungkin dia akan mendapatkan hukuman dari guru mereka yang baru saja datang.

Selama kelas dimulai, Seokmin dan Roa beberapa kali melakukan percakapan yang membahas tentang Yuna. Ya, mungkin hari ini adalah awal langkah Seokmin untuk kembali menemui Choi Yuna.

Ya, dia akan menemui gadis itu dan mengatakan segalanya. Dia akan mengungkapkan kejadian sebenarnya kenapa dia memutuskan gadis itu dan pergi dari kehidupannya. Dia akan membuat gadis itu kembali kepadanya, dan mereka akan berbahagia seperti dulu.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan sepulang sekolah nanti? Langsung mencari Choi Yuna ke hotel tempatnya menginap?" tanya Roa.

"Hm, sepertinya begitu. Setelah aku memeriksa cafe dan mengantarkan Sejeong ke rumah singgah tempatnya belajar." jawab Seokmin. "Aku tidak ingin menimbulkan masalah lagi dengan orangtuaku. Jadi kali ini aku harus bermain aman dengan sembunyi-sembunyi."

{남자도 우나요} Do Men Cry? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang