Kegagalan tak pernah luput dari hidup manusia. Salah satunya adalah kegagalan dalam berumah tangga seperti yang Nickhun dan Victoria pernah alami dulu dalam hidup mereka. Kedua orang dewasa yang duduk di salah satu seat pesawat menuju Seoul, Korea Selatan itu kembali masuk dalam ruang nostalgia dimana mereka pernah bahagia bersama dulu.
Dimana semuanya baik-baik saja dan hanya ada cinta, keluarga kecil yang bahagia dengan putri kecil mereka bernama Guanyi dan jabang bayi laki-laki di dalam kandungan Victoria.
Mereka sangat bahagia sampai pada akhirnya harus berakhir dengan perceraian akibat keegoisan masing-masing.
Andai saja, ya... Andai saja dulu mereka tidak keras kepala dan saling memahami, mungkin kedua anak mereka tidak akan menjadi korban dari perceraian kedua orangtuanya itu.
Menyedihkan karena nasi sudah menjadi bubur. Menyedihkan karena saat ini kedua orang dewasa itu menuai benih dari kesalahan mereka.
"Semuanya akan baik-baik saja Vic. Jangan khawatir seperti itu." kata Zhoumi yang duduk disamping Victoria. Sedangkan Nickhun yang duduk di sisi lain mereka hanya menatap awan tebal di samping jendela pesawat tersebut. Dia berusaha tidak memperdulikan kedua orang disampingnya itu, meskipun hati kecilnya sangat ingin ikut campur.
"Tolong Zhoumi.... Mengertilah diriku. Aku bukan hanya seorang wanita, tapi aku juga seorang ibu. Dan seorang ibu tidak mungkin tidak mengkhawatirkan anaknya yang menghilang. Sejak tahu Guanlin kabur dari rumah aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkannya, jadi tolong... Mengertilah kondisiku." pinta Victoria.
Perkataan dari mantan istrinya barusan membuat Nickhun tersenyum diam-diam. Entah mengapa sifat Victoria yang tiba-tiba memberikan punggung dinginnya pada Zhoumi membuatnya senang.
Setelah Victoria mengutarakan isi hatinya, suasana menjadi sunyi kembali. Mungkin karena tidak ada diantara mereka yang bisa membuka topik pembicaraan yang baru, atau mungkin mereka semua bergulat dalam pikirannya masing-masing.
Tetapi yang harus kalian tahu pasti, dalam hati kecilnya Victoria berdoa semoga ia bisa kembali bertemu lagi dengan anaknya. Dia berharap Korea adalah jawaban dari dimana Guanlin berada. Victoria bahkan sudah mengirimi Yuna -anak angkatnya sebuah pesan singkat dimana dia akan menyusul Yuna ke Korea.
Dan pesan itu membuat Yuna bernafas lega. Gadis bermarga lahir Choi itu merasa bebannya sedikit terangkat karena Victoria akan datang ke Korea. Dia langsung memberitahu Jeon Jungkook kalau tak perlu terlalu keras mencari keberadaan Guanlin karena mereka harus menyambut kedatangan Victoria esok pagi. Ya, tentu saja Yuna memberitahu Jungkook kalau Victoria sedang dalam perjalanan ke Korea untuk menyusul mereka berdua.
"Jadi Guanlin berada di Korea?" tanya Jungkook saat Yuna selesai menjelaskan tentang Victoria yang akan datang ke Korea.
"Mereka belum tahu pasti. Tapi, ayah kandung dari Guanlin yang tinggal di Thailand mengatakan kalau dia yakin betul Guanlin akan pergi ke Korea daripada ke negara dimana ayahnya berasal." jelas Yuna.
"Bagaimana bisa dia seyakin itu kalau anaknya akan pergi ke Korea? Memangnya kalian memiliki sanak family disini?"
"Mama bilang mantan suaminya itu yakin betul kalau Guanlin mencari kakaknya yang tinggal disini. Itulah mengapa mereka sedang dalam penerbangan menuju kesini. Dia juga menambahkan kalau kita tak usah risau atau terlalu memaksakan diri dalam pencarian Guanlin."
"Memangnya kenapa?" seperti yang Yuna bayangkan, Jungkook adalah orang yang clueless dan tak bisa menangkap kemana arah pembicaraan pergi.
Mereka berdua kini berjalan menuju halte bus terdekat dan menunggu datangnya bus yang akan membawa mereka kembali pulang. Yuna duduk di bangku yang kosong sembari memandangi langit yang mulai senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
{남자도 우나요} Do Men Cry?
Fiksi Penggemar> COMPLETED < Do men cry too? Do they hurt because of break up too? Do they cry inside because they crazily miss that other person? It feels like I'm only in pain and I'm the only sad one. Did you love me? Did you really love me? Words I couldn't...