(Play the video on multimedia)
Senyumanmu, aroma tubuhmu, semuanya, aku mengingatnya, bagaikan matahari yang menghangatkan tubuh ini. Hanya satu doaku, agar bisa melihat dan merasakannya lagi.
.
.
.
____________
Sudah seminggu sejak Seokmin pindah ke Seoul.
Tak terasa lagi kini kehadiran laki-laki itu dimanapun Yuna berada, termasuk senyumannya yang sangat Yuna sukai. Di kelas saat pelajaran berlangsung, di kantin saat makan siang, di perpustakaan saat mereka menikmati waktu bersama, dan juga di hati Yuna.
Apakah bagi Seokmin semua ini terlihat mudah? Apakah melupakan seorang Choi Yuna adalah hal yang bisa ia lakukan dengan sekejap mata layaknya melupakan nilai buruk saat ujian harian? Kenapa hanya Yuna saja yang merasakan beratnya kehilangan Seokmin?
Hari ini adalah hari libur. Dan Yuna memilih duduk diatas tebing sembari melihat pemandangan pantai serta laut yang menghubungkan daratan utama Korea Selatan yang ia tinggali dengan pulau Jeju. Angin pantai yang semilir berhembus di pagi hari hanyalah kawan Yuna satu-satunya yang bisa diajak bicara.
Pemandangan dari atas tebing memanglah sangat indah. Yuna dapat melihat orang-orang tengah beraktifikas seperti biasanya. Ada beberapa kapal nelayan yang baru saja berlabuh setelah mencari ikan semalam, ada juga kapal-kapal yang lebih besar dan membawa muatan yang setimpal. Biasanya itu adalah barang-barang impor dan ekspor. Begitulah yang Yuna setiap hari lihat di tempatnya tinggal. Kawasan para nelayan.
Rambut kecokelatan gadis itu disapu oleh angin, lengannya mencengkram erat rerumputan yang tumbuh diatas tebing itu sembari kedua kakinya mengayun bergantian menikmati irama yang ia ciptakan sendiri.
Kuteriakkan namamu seolah kau adalah jawaban atas pertanyaanku, mimpiku yang jadi nyata, dan aku akan menunggumu.
Apakah kau tahu?
Aku ingin mengungkapkannya, perasaan itu kepadamu. Oleh karena itu aku menunggumu datang dan berada di hadapanku.
"Bagaimana kabarmu sekarang Seokmin? Apakah di Seoul kau bertemu dengan gadis dengan senyuman yang manis? Gadis yang tidak kampungan sepertiku?"
Meskipun apa yang Yuna tuturkan terdengar sia-sia, setidaknya ia berharap pada angin yang berhembus menerpanya bisa menyampaikan pertanyaan itu pada Seokmin. Meskipun dia tahu apa yang dia lakukan tidak akan membuahkan hasil, biarkan ia berharap pada pertanyaan tanpa balasannya itu.
Hatinya belum lega, hatinya belum menerima kenyataan.
Setiap hari aku mengatakan aku mencintaimu, setiap hari kusebut namamu. Berharap kau dan hatimu mendengarnya. Aku cinta padamu, aku cinta padamu, aku sangat cinta padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
{남자도 우나요} Do Men Cry?
Hayran Kurgu> COMPLETED < Do men cry too? Do they hurt because of break up too? Do they cry inside because they crazily miss that other person? It feels like I'm only in pain and I'm the only sad one. Did you love me? Did you really love me? Words I couldn't...