.: 33 :. A Farewell.

170 30 10
                                    

(Play the music on multimedia)














Lagi dan lagi airmata yang menghiasi wajah cantik Yuna. Entah kenapa hampir semua bagian dari cerita ini diisi oleh airmata dari gadis cantik itu. Seakan hidupnya hanya berisi kesedihan dan tangisan saja.

Tapi memang begitulah kenyataannya. Hidup seorang Choi Yuna memang dipenuhi oleh kesedihan dan tangisan saja. Seperti saat ini, dia tidak bisa berhenti menangis ketika melihat tubuh lemah Seokmin kini sedang berhadapan dengan alat pemicu detak jantung.

Sesaat setelah Seokmin tidak sadarkan diri di pangkuannya, Yuna langsung menghubungi pihak rumah sakit untuk menjemput mereka. Rupanya, lokasi taman indah yang dihiasi banyak pohon oak berdaun kekuningan itu tak jauh dari rumah sakit dimana Seokmin menjalankan perawatan.

Buktinya, tidak lama setelah Yuna menelfon, ambulans segera datang dan para tim medis memboyong tubuh Seokmin menuju rumah sakit.

"Seokmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seokmin... Aku mohon..." gumam Yuna yang mengintip di balik jendela gelap ruang pemeriksaan.

Dia bersama nyonya Lee dan Roa yang baru saja datang kini berharap-harap cemas dan berdoa agar laki-laki yang tengah berhadapan dengan maut itu bisa kembali lagi.





















Ya, memang mustahil.























Sangat mustahil.

















Tetapi tidak ada yang melarangmu untuk berharap.

Keajaiban bisa saja terjadi. -begitulah doa yang dipanjatkan oleh Yuna.












































































Sebelum aku menggenggammu, aku tidak tahu bahwa dunia yang aku tinggali ini begitu cerah...

Aku mencoba menggapaimu menggunakan hembusan nafas yang pendek dalam hidupku ini, dan aku tahu... Saat itu cinta memanggilku dengan sangat berani untuk mencintaimu....

Aku sangat menyukaimu, dan hanya dengan memperhatikanmu saja sudah membuat hatiku berdebar,

Bahkan ketika aku terlihat sangat iri dengan semua momen-momen kecil yang kau ciptakan tanpaku.

Dalam keabadian yang gelap, dan dalam waktu yang lama untuk menunggu, kau datang kepadaku seperti sinar matahari.












































{남자도 우나요} Do Men Cry? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang