Malam harinya....
Nickhun kembali ke hotel dimana Victoria dan yang lainnya menginap. Ketika dia baru saja memijakkan kakinya di lobby, Nickhun disambut oleh sosok Victoria yang berjalan kearahnya.
"Kau terlihat buru-buru sekali, ada apa?" tanya Nickhun.
"Oh, aku baru saja ingin menyusul yang lainnya untuk makan malam di hall." jawab Victoria. "Apa kau juga mau ikut?"
Ajakan Victoria itu mendapat respon anggukan dari Nickhun. Mereka berdua berjalan bersamaan kearah hall sambil membicarakan tentang hasil dari kunjungannya ke rumah Guanyi.
"Bagaimana? Apakah Guanyi memperbolehkan kita tinggal disana? Mengingat... Bukan hanya kau dan aku saja yang akan datang..." ya, Victoria benar.
Selain mereka berdua, ada Yuna, Jungkook, dan juga Zhoumi yang tentu saja mereka semua adalah orang asing untuk Guanyi.
"Vic... Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu sebelum menjawab pertanyaanmu tadi." kata Nickhun yang kini menghentikan langkah kakinya.
Melihat keseriusan di mata Nickhun membuat langkah Victoriapun ikut terhenti. Mereka berdua berhenti tepat di lorong menuju hall area makan hotel yang tidak terlalu banyak orang berlalu-lalang disana.
Sejenak Nickhun melihat kearah kanan dan kirinya, memastikan tidak akan ada orang yang mendengar percakapan diantara dirinya dan juga si mantan istri.
"Aku bertemu dengan Guanlin..."
Kedua mata Victoria membelalak sempurna. Dia tidak percaya akan apa yang ia dengar barusan.
"A.. Apa? Bagaimana bisa? Dimana kau bertemu dengannya? Dan ke.. Kenapa dia tidak bersamamu kini?" tanya Victoria bertubi-tubi.
Nada suaranya yang panik membuat Nickhun merasa tak enak hati jika nanti dia harus memberitahu yang sebenarnya kepada Victoria tentang alasan Guanlin kabur dari rumah.
"Tenangkan dirimu dulu Vic... Tenanglah..." saran Nickhun sembari memegangi kedua bahu Victoria. "Aku akan menceritakannya kalau kau sudah bisa menenangkan dirimu sendiri."
Victoria menghela nafas dalam-dalam sebelum bersiap diri mendengarkan penjelasan dari Nickhun.
Laki-laki itu mulai menceritakan semua hal yang dia alami sejak menginjakkan kakinya di rumah sang anak. Bagaimana dia terkejut bisa melihat Guanlin yang membukakan pintu untuknya, penjelasan kedua anaknya tentang kejadian sebenarnya bahwa Guanlin kabur ke Korea dan tinggal bersama Guanyi, serta alasan sebenarnya mengapa anak laki-lakinya itu bisa kabur dari rumah.
Tubuh Victoria langsung melemas, dan pelupuk matanya sudah dipenuhi airmata. Dia tahu pada akhirnya apa yang sudah diduga-duganya sejak awal kepergian Guanlin adalah benar adanya.
Ya, beberapa hari lalu saat dirinya dan Yuna pergi untuk mengunjungi perpustakaan daerah, Victoria sudah menceritakannya sendiri kepada Yuna bukan? Dia menceritakan tentang dirinya yang sudah tahu alasan dibalik kepergian Guanlin dari rumah karena keluarga mereka yang tak utuh lagi, dan sebagainya. Dan kini, perkiraan Victoria tersebut adalah fakta yang sebenarnya.
Kini, perempuan itu tak mampu lagi membendung airmatanya yang sudah memaksa untuk keluar. Alhasil kini, airmata itu sudah mengaliri pipi Victoria.
Sebagai seorang laki-laki, Nickhun tak tega melihat perempuan seperti Victoria menangis tersedu-sedu seperti itu. Jadi dia mengambil tindakan gentle untuk merengkuh Victoria dalam pelukannya guna menenangkan mantan istrinya itu.
(Play the music on multimedia)
Tanpa keduanya sadari, ada dua pasang mata yang sedari tadi memperhatikan keduanya. Bahkan telinga dari pemilik dua pasang mata itu mendengarkan semua percakapan diantara Nickhun dan Victoria. Sampai pada akhirnya, salah satu dari mereka berjalan menuju luar hotel. Meninggalkan seseorang yang sedari tadi setia menemaninya menguping.
KAMU SEDANG MEMBACA
{남자도 우나요} Do Men Cry?
Fanfikce> COMPLETED < Do men cry too? Do they hurt because of break up too? Do they cry inside because they crazily miss that other person? It feels like I'm only in pain and I'm the only sad one. Did you love me? Did you really love me? Words I couldn't...