"Sebentar lagi papa saya bakal pensiun, nggak tahu kapan. Kayaknya sih tahun depan. Kalau papa saya pensiun, otomatis beliau bakal nunjuk saya jadi CEO di perusahaan itu," kata Haein kalem. "Oh ya dan untuk pengabdian masyarakat itu, saya cuman kerja seminggu tiga kali, dari hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Sisanya saya full di kantor."
Eunchae langsung ngebayangin kalo dia bakalan jadi istri CEO LG!
LG man, perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga yang terkenal banget dan punya banyak banget cabang di seluruh dunia!
"Oke, oke," kata Eunchae mencerna kata-kata Haein walaupun masih takjub. "Terus kenapa orang tua kamu mau ngejodohin kamu sama saya?" Eunchae mulai ikut-ikutan pake kata 'saya'. Secara Haein bukan orang sembarangan sekali lagi. Jadi otomatis dia harus sopan sedikit.
"Kamu tahu sendiri kan rumah saya nggak besar, cuman rumah tingkat dua. Ayah saya cuman punya satu mobil dan setiap hari saya harus naik kendaraan umum buat sampai ke kampus? Kehidupan ekonomi keluarga saya juga bisa dibilang biasa-biasa aja, jauh dari kata mewah."
"Saya jadi bingung, jangan-jangan orang tua kamu nyogokin uang buat orang tua saya ya, supaya saya bisa dijodohin sama kamu?" Intonasi Eunchae mulai meninggi.
Haein ketawa kecil, "Kamu jangan berprasangka gitu sama keluarga saya. Mereka nggak ada maksud apa-apa."
Eunchae menatap Haein bingung. "Maksudnya?"
"Maksud saya, orang tua kamu dengan orang tua saya itu udah lama temenan sejak mereka kuliah. Itulah kenapa waktu saya ngelamar itu mereka deket banget. Lalu itu juga karena kehendak saya juga karena diumur yang udah kepala tiga ini saya mau menikah. Dan saya berpikir bahwa saya pasti 'click' sama kamu," jelas Haein panjang lebar.
"Jangan pernah pikir kalau saya mau dijodohin sama om-om pedophile, ya," ancam Eunchae.
Haein ketawa lagi, "Kamu pikir saya om-om pedophile? Ya nggak lah. Kalau saya pedophile, mungkin pendidikan saya rendah dan saya udah dimasukkin ke dalam penjara. Saya nggak mungkin berada di sini, Eunchae."
Eunchae cukup terpaku mendengar Haein memanggil namanya langsung seperti tadi. Lalu dia fokus ngeliat jalan lagi. "Terus kamu mau bawa saya ke mana ini? Ini bukan arah jalan ke rumah saya."
"Saya ajak kamu ke kantor bentar, habis itu saya bakal tunjukkin rumah kita."
What!?
Rumah kita? Apalagi ini!?
Eunchae udah sampai di gedung perusahaan LG. Bangunan itu tinggi, lebar, luas, dan bertatahkan kaca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitu sampai di pintu masuk utama, banyak banget karyawan dan petugas keamanan yang bungkukkin badan pas Haein masuk.
Semua ruangannya ditata dengan rapi dan didesain sedikit futuristik sekaligus minimalis. Kayaknya Eunchae bakalan betah banget kerja di sini.