"Aku langsung pulang ya, Hoon. Udah jam segini. Makasih banyak udah temenin aku makan tadi," kata Eunchae ngelap tangannya pake tissue basah. "Mungkin aku udah dicariin sama Hae--mamaku maksudnya."
Eunchae buru-buru meralat perkataannya. Dia baru inget kalo Jihoon nggak tahu apa-apa soal perjodohannya dengan Haein!
Untungnya Jihoon nggak begitu merhatiin. "Pulang? Masih juga jam 7, Chae... Kamu ini nggak berubah banyak ya setelah kita putus. Masih jadi anak rumahan," ujar si cowok sambil senyum.
Tuh kan, mulai flashback lagi dia.
Seketika itu juga Jihoon ngedeketin Eunchae. Eunchae mundur beberapa langkah karena takut. "H--hoon, mau ngapain...?"
Jihoon memegang kedua pundak cewek itu dan...
Cup!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah kecupan singkat menempel di kening Eunchae.
Eunchae bingung apa dia harus senang atau sedih.
Udah dua orang cowok yang nyium keningnya. Pertama, Haein pas waktu wedding kiss. Kedua ya ini.
Setelah nyium kening Eunchae, Jihoon senyum lembut banget ke dia. Dan itu bikin Eunchae jadi grogi beneran. Wajahnya pasti udah panas sekarang.
"Ke--kenapa kamu nyium aku tiba-tiba?" tanyanya terbata-bata sambil nggak natap muka Jihoon langsung.
"Karena aku kangen sama kamu, Kwon Eunchae."
Deg!
Apa katanya!?
Jihoon senyum lagi. Kayaknya Jihoon udah 11:12 sama Haein, sama-sama murah senyum.
"Mau nggak balikan sama aku lagi?"
"H--hah?"
Jihoon ketawa kecil ngeliat muka Eunchae yang tegang sekaligus kaget. "Nggak perlu jawab sekarang. Kamu pasti butuh waktu. Iya, kan?"
Eunchae diam aja. Dia mainin tangannya kalo dia lagi grogi. Tangannya aja udah keringetan.
"Oh ya, mau temenin aku sebentar ke depan nggak? Sebentar aja, nggak lama-lama kok."
