26 ✨ heart attack

339 40 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---

Haein mengajaknya makan di restoran di deket area Gangnam. "Haein, kamu laper lagi ya?" tebak Eunchae kenapa tiba-tiba pria itu mengajaknya makan lagi.

"Makan steak aja mana kenyang?" Haein berbalik tanya sambil senyum sebelum mereka turun dari mobil. Sebenernya Eunchae juga belum kenyang sih.

Restoran itu bisa dibilang biasa-biasa aja, nggak mewah-mewah amat. Eunchae kira Haein suka nongkrong di restoran mahal.

"Kenapa?" tanya Haein yang lagi ngeliat Eunchae memandang sekeliling.

"Heh? Nggak papa kok."

"Kalau kamu nggak suka, kita bisa cari restoran lain."

"Nggak papa, aku cuman bingung aja. Kamu kan kaya, harusnya cari restoran yang lebih mahal dong dari yang ini."

"Saya biasanya makan bareng Changwook dan yang lain di sini kok. Nggak papa, kan?"

"Ya nggak papalah!" kata Eunchae ketawa. "Restoran mana pun aku ayo-ayo aja, asal yang nggak mahal."

Mereka pun duduk dan mesen makanan. Mereka langsung pesen makanan yang cukup banyak karena di resepsi tadi mereka nggak puas banget makan steak doang. Mana kenyang?

Pasangan suami istri itu pesen makanan berat, minuman, sekaligus makanan penutup yaitu patbingsoo.

"Lho, nggak pesen soju atau wine gitu?" tanya Eunchae yang baru nyadar kalo minuman yang dipesan Haein adalah jus.

"Nggak, saya nggak bisa minum soju atau minuman alkohol lainnya," jawab Haein.

"Lho, kenapa?"

"Karena tubuh saya nggak cocok minum begituan."

"Oh, sama deh kalo gitu." Kalo inget minuman beralkohol, Eunchae jadi inget kejadian buruk menimpanya beberapa bulan yang lalu gara-gara Jihoon dan cowok gadun itu. "Aku sampe sekarang nggak tau loh kamu punya saudara atau nggak," kata Eunchae ngajak Haein ngobrol. "Kayaknya kamu anak tunggal, ya?"

"Nggak. Sebenernya saya itu punya kakak cewek, bedanya lima tahun. Tapi dia udah meninggal sekarang," jelas Haein yang bikin cewek itu langsung terdiam.

"Hah? Beneran?" tanya Eunchae kaget. "So--sori, aku nggak bermaksud buat..."

"Nggak papa, santai. Saya juga belum pernah ketemu sama dia kok. Kandungan mama keguguran waktu ngelahirin dia. Terus karena takut keguguran lagi, dia pun kasih jarak lumayan lama waktu aku lahir. Kalau kakakku masih hidup, dia bakalan seumuran sama Mbak Irene. Dan yang menjabat jadi manajer itu mungkin bukan aku, tapi kakakku."

Mulu Eunchae terbuka. "Oh, gitu... Pasti berat buat orang tuamu, ya?"

"Yah, begitulah... Tapi mereka nggak mau sedih terlalu lama setelah saya lahir. Seakan-akan kebahagiaan mereka terganti dengan lahirnya saya," kata Haein kemudian senyum. "Kalo kamu? Kamu tunggal, kan?"

CRASH INTO YOU ➖ Jung Hae In ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang