20 ✨ nggak enak badan

391 37 4
                                        

Baru mau pulang menuju rumah, Eunchae baru ingat kalau rencananya dia mau nganterin bekal ke kantornya Haein setelah kuliah jam pertama soalnya jam tiga nanti dia ada kelas sore lagi. Selagi nunggu di halte bus, tiba-tiba motor Jihoon berhenti di depan halte.

"Chae!" panggil Jihoon yang membuyarkan lamunan Eunchae.

"Lho? Jihoon? Kamu ngapain?"

"Kamu di sini ngapain juga?" Cowok itu balik bertanya.

"Mau... anu. Mau ketemu sama kakak sepupuku. Bekalnya ketinggalan," jawab Eunchae nunjukin bekal bergambar Hello Kitty.

"Mau aku anterin?"

"Ngg... nggak usah. Aku bisa naik bis sendiri."

"Udahlah, yuk."

Eunchae nengok jam tangannya. Bentar lagi udah jam 12. Eunchae khawatir kalo Haein nunggu dia terlalu lama soalnya mereka udah janjian tadi lewat chat.

"I--iya udah deh."

Eunchae pun pake helm yang disodorin Jihoon dan motor pun melaju setelah Eunchae ngasitahu alamat kantor 'kakak sepupunya'.

Seperti Eunchae, Jihoon juga menganga ngeliat gedung yang dimaksud cewek itu. "Whoa, daebak. Kakak sepupumu kerja di sini?"

"Iya."

"Kerja di bagian apa?"

"Pemasaran," jawab Eunchae bohong untuk kesekian kalinya. "Engg, aku duluan ya, Hoon. Makasih buat tumpangannya! Dahhh!"

"Eh, tunggu, Chae--" Belum selesai Jihoon nerusin kalimatnya, Eunchae berlari masuk ke dalam gedung.

Dan bener aja, Eunchae mendapati Haein lagi tengah berdiri di anak tangga.

"Haein!" panggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haein!" panggilnya. Dia langsung nyusulin tempat di mana pria itu berdiri.

"Eh, hai...," sapa Haein tersenyum letih.

"Maaf nunggu lama!"

"Nggak papa."

"Nih bekal buat kamu," Eunchae memberikan bekal buatannya untuk Haein.

"Nggak usah repot-repot...," kata Haein memegang keningnya. Eunchae jadi curiga. Biasanya pria itu bakalan senyum atau ngobrol banyak, tapi sekarang irit dan nggak banyak senyum.

"Haein...? Kamu kenapa?" Eunchae langsung nempelin punggung tangannya ke kening Haein. "Badanmu rada panas. Masuk ke ruanganmu ya, aku bantuin."

Kali ini Eunchae berinisiatif untuk gandeng tangan Haein duluan. Dia nggak peduli ada karyawan yang ngeliatin mereka dan bisik-bisik.

"Astaga, Pak Haein kenapa?" tanya Irene panik.

"Panas, Mbak," jawab Eunchae sedikit buru-buru.

"Aduh... Perlu saya sediain obat atau minum atau teh atau..."

CRASH INTO YOU ➖ Jung Hae In ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang