Siang ini mereka berdua berjalan santai ditengah kota London yang indah.Menikmati bangunan yang tampak sedikit tua, dan melewati pertokoan yang berderet rapi dengan berbagai keunikan untuk menarik pembeli masuk.
Minhyun menggenggam erat tangan Jaehwan, menuntunnya melewati jalan di sisi pertokoan hingga sampai ke tempat yang dituju.
Mereka masuk ke sebuah cafe yang menjual potongan kue dengan bentuk dan hiasan yang cantik dan terlihat lezat.
Lagi-lagi mata Jaehwan berbinar senang saat melihat jejeran kue di etalase.
"Pilih yang kau mau"
Jaehwan menunjuk berbagai jenis kue dengan senyum merekah.
...
Kue-kue cantik yang dipilih Jaehwan dan Minhyun tiba di meja dengan dua cangkir teh hangat.
Minhyun menyeruput sedikit demi sedikit teh hangat yang menjadi favoritnya.
Terlebih lagi ..
Menyaksikan Jaehwan menikmati potongan-potongan kue kini juga menjadi favoritnya belakangan ini.
"Enak ?"
Tanya Minhyun yang dibalas anggukan cepat dan senyum polos di wajah Jaehwan.
"Hyung ingin kau kuliah"
Kalimat yang terdengar seperti perintah itu keluar dari mulut Minhyun.
"Hah ?"
Jaehwan berhenti menyuapkan kue kedalam mulutnya, kini matanya telah menatap lurus kearah Minhyun yang menyeruput teh dengan santai.
"A-aku ? K-kuliah ?"
"Hyung yang akan membiayai kuliahmu"
Ucap Minhyun.
Jaehwan memutar bola matanya, lalu bertanya lagi ..
"Kuliah apa hyung ?"
Minhyun menumpu kedua sikunya diatas meja.
"Apa kau masih ingat cita-citamu ? Kau pernah mengatakannya pada hyung"
"Chef pastry ?"
Minhyun mengangguk membenarkan.
"Hyung sudah memilihkan universitas terbaik di Korea yang sesuai dengan bidang yang kau inginkan"
Jaehwan mengedipkan matanya berkali-kali, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Belajarlah hal yang kau cintai dan wujudkan impianmu .. Hidup hanya sekali Jaehwan~ah, jangan sia-sia kan waktu dan kesempatan yang sudah ada dihadapanmu"
Pinta Minhyun dengan tulus.
"Apa kau masih ingat apa cita-cita hyung ?"
Jaehwan mengangguk lalu menjawab ..
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
FanfictionSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.