Malam ini hujan turun semakin deras.
Jaehwan merapat, ia merasa bahunya mulai ngilu lagi.
Minhyun mengerti, karenanya ia mengencangkan pelukannya, mengusap lembut punggung Jaehwan lalu mengecup pucuk kepalanya.
"Sudah merasa nyaman ?"
Jaehwan mengangguk, bersandar nyaman pada dada Minhyun yang hangat.
"Hujannya deras sekali"
Minhyun mendengung.
"Apa Myunghee akan ketakutan saat mendengar suara petir ?"
"Hyung sudah periksa tadi, Myunghee tidur nyenyak sekali .. Myunghee anak hebat, dia tidak akan mudah takut karena bunyi petir"
Jaehwan mendongak, matanya berkedip manja.
"Tapi aku dulu takut dengan petir hyung .. Aku akan lari ke kamar Eomma dan Appa untuk berlindung .. hehehe"
Minhyun mencubit pipi Jaehwan, gemas.
"Kalau kau, hyung tidak heran .. Sudah sebesar ini saja kau masih manja"
"Jadi hyung tidak suka aku manja ?"
"Siapa bilang ? Hyung suka .. Hyung jadi punya hiburan, setiap hari tertawa karena kamu"
Jaehwan tersipu.
"Jaehwan~ah"
"Ya ?"
"Apa- kau sudah mengambil keputusan ?"
"Soal tinggal di Seoul ?"
Minhyun mendengung, ia menunggu Jaehwan yang tiba-tiba saja diam tak bersuara.
Lalu ..
"Aku sudah memutuskan-"
Mata Minhyun melebar mendengar itu, ia menunggu dengan tidak sabar untuk kalimat lanjutannya.
"-Aku ingin pindah ke London"
Kalimat penutup Jaehwan membuat matanya semakin melebar kaget.
"London ? Tapi- kenapa ? Hyung pikir kau akan merasa senang kembali ke Seoul"
Jaehwan beranjak, lalu duduk bersila.
"Hyung .. Aku senang karena hyung selalu memikirkan segalanya untukku .. Apa yang terbaik untukku, apa yang membuatku bahagia .. Tapi- didalam hubungan ini, bukan hanya ada aku .. Tapi kita .. dan Myunghee"
Minhyun ikut beranjak, lalu duduk bersila dihadapan Jaehwan.
Ia meraih satu tangan indah yang selalu memanjakannya, menepuknya lembut dan penuh perasaan.
"Aku memilih London dengan banyak pertimbangan .. Disana ada Eomma dan Dad .. Hyung bisa selalu dekat dengan mereka, begitupun dengan aku .. Myunghee akan besar didalam keluarga yang memberinya banyak kasih sayang, bukan hanya dari kita berdua, tapi juga dari Kakek dan Neneknya"
Jaehwan menarik napasnya, lalu melanjutkan kalimat ..
"Lagipula- hyung tau kan hubungan seperti kita masih belum bisa diterima disini .. Aku tidak ingin Myunghee terluka saat dia mulai beranjak dewasa nanti .. Kita harus memberikannya lingkungan yang baik, lingkungan yang menerimanya tanpa perbedaan .. Dan London adalah kota yang paling tepat untuk kita bertiga"
Perlahan, garis senyum Minhyun membentuk sebuah simpul manis yang terasa hangat.
Ia tidak menyangka Jaehwan bisa sedewasa ini dalam berpikir.
Ia menurunkan ego-nya demi orang-orang yang ia cintai, tanpa membuang kebahagiaannya tentunya.
Ia memikirkan kebahagiaan Minhyun dan Myunghee, namun ia tetap menyelipkan kebahagiaannya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
FanfictionSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.