Jaehwan masuk ke dalam kamar rumah sakit dengan perlahan, diikuti Minhyun yang menyusul dibelakangnya.
Dengan perlahan ia meletakkan kotak yang berisi kue ulang tahun buatannya.
Jaehwan memandangi wajah Ibunya yang terlelap.
Wajah itu pucat dan terlihat lelah, jauh berbeda dari sebelumnya.
Ibunya kini semakin melemah, nyeri di tubuhnya semakin menjadi.
Digenggam dan dielusnya lembut dan perlahan tangan ibunya yang sedikit dingin.
"Jaehwan~ah .. Hyung tinggal sebentar yah .. Hyung ingin bertemu dokter"
Jaehwan mengangguk dengan wajahnya yang sendu.
Minhyun berjalan pergi meninggalkan kamar setelah mengusap ringan punggung kekasihnya.
...
..."Selamat siang dokter Ha"
Wajah dokter yang sedang bekerja dari balik mejanya itu tersenyum dan menyambut kehadiran Minhyun.
"Oh .. Minhyun~ssi .. Masuklah, silahkan duduk"
Minhyun menarik kursi lalu duduk berhadapan dengan Dokter yang dipercaya nya untuk mengobati Ibu Jaehwan.
"Bagaimana perkembangannya Dok ?"
Tanya Minhyun membuka percakapan.
Dokter Ha menghela napas sebentar, lalu melepas kacamatanya.
Ia mengulum bibirnya, berpikir sejenak, kemudian menjawab pertanyaan Minhyun.
"Kondisi pasien semakin memburuk"
Wajah Minhyun mendadak lesu, darahnya seakan tersendat.
"Kami selaku pihak rumah sakit selalu berusaha yang terbaik, hingga detik ini pun kami terus berusaha .. Tapi saya harap keluarga pasien dapat mempersiapkan diri dengan keadaan terburuk"
Minhyun bingung, ia tak tahu harus bagaimana menjelaskannya pada Jaehwan.
Ibunya adalah segalanya bagi Jaehwan, Minhyun bahkan tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi saat mimpi buruk itu berubah menjadi kenyataan.
...
...Sudah lebih dari sepuluh menit Minhyun berdiri didepan pintu kamar rumah sakit.
Ia begitu takut untuk melangkah masuk.
Mencoba memejamkan matanya sejenak, mengendalinya eskpresi wajahnya dan menenangkan hatinya.
Lalu ..
Ceklek.
Minhyun masuk dengan wajah sumringah.
"Minhyun~ah"
Sapa Ibu Jaehwan yang tersenyum ramah.
"Bibi .. Selamat ulang tahun"
Minhyun memeluk tubuh lemah dan kurus itu, begitu ringkih didalam pelukannya.
"Hyung .. Eomma bilang kue buatanku rasanya enak .. hehehe"
Jaehwan terkekeh, ia begitu bangga pada dirinya sendiri.
"Kemarilah hyung .. Buka mulut, aku akan menyuapi hyung kue buatanku"
Minhyun berlari kecil untuk berpindah kesisi sebelah bersama Jaehwan, lalu membuka mulutnya.
"Aigoo .. Hyung manja sekali"
Ujar Jaehwan saat menyuapkan sepotong kecil kue kedalam mulut kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
أدب الهواةSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.