AURORA ~ PART 40

1.7K 195 24
                                    

"Malam ini dingin .. Pakai jaket tebal, jangan sampai kau kedinginan"

"Apa perlu bertemu Woojin malam-malam begini ?"

"Hyung yang antar kesana .. Atau kau tidak boleh pergi sama sekali"

"Bawa penghangat ini .. Letakkan disaku jaketmu"

"Ingat .. Cari tempat yang tidak banyak angin saat menunggu"

"Hubungi hyung saat kau selesai bicara .. Mengerti ?"

"Jangan coba-coba untuk pulang sendiri, atau hyung akan marah padamu"

Jaehwan tertawa kecil tatkala mengingat semua perkataan Minhyun padanya sejak dari apartemen hingga tiba di Kampus tempat Woojin kuliah.

Akan lebih tepat bila dikatakan kalau Minhyun memberinya perintah mutlak yang tak boleh dibantah dan ditawar sedikitpun.

Tapi Jaehwan menyukainya ..

Sikap posesif Minhyun membuatnya merasa begitu dicintai.

Bagaimana bisa Jaehwan melepas pria yang luar biasa baik dalam segala hal ?

Bahkan berpisah seperti saat ini pun sudah membuat Jaehwan rindu setengah mati.

Ia sudah tak sabar untuk tidur memeluk kekasihnya itu.

Hal rutin yang sudah menjadi kebiasaan mereka berdua, seperti candu yang membuat ingin lagi dan lagi.

"J-jaehwan hyung"

Panggil Woojin ragu, membuyarkan lamunan Jaehwan tentang kekasihnya.

Jaehwan beranjak dari tempat duduknya, memandang Woojin takut-takut.

"W-woojin~ah .. B-bisa kita b-bicara ?"

Tanya Jaehwan terbata, ia takut Woojin marah lagi seperti beberapa hari lalu.

Woojin berjalan pelan menghampiri Jaehwan, lalu duduk pada kursi panjang tempat Jaehwan menunggu tadi.

"Duduklah"

Jaehwan langsung duduk tanpa berpikir, ia teringat peristiwa kemarin dimana Woojin juga memaksanya untuk duduk.

Bedanya hanyalah kali ini Woojin memintanya dengan nada pelan.

"Aku kesini untuk-"

"Aku minta maaf hyung"

Woojin menyela, lalu tertunduk setelah mengucapkan kata maaf dengan tulus.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf padamu .. Apa kau terluka oleh ucapanku kemarin hyung ?"

Jaehwan tersenyum hangat.

"Sedikit .. Tapi aku baik-baik saja sekarang"

Woojin mendekap tubuh Jaehwan dengan tiba-tiba, memeluknya sedikit lebih erat dari biasanya.

"Aku menyesal hyung .. Tidak seharusnya aku membentakmu dengan kasar"

Jaehwan terharu, setidaknya amarah Woojin sudah mereda.

"Aku baik-baik saja Woojin~ah .. Aku tidak pernah menyalahkanmu .. Aku tahu kau begitu karena sayang padaku"

Punggung Woojin terasa hangat karena usapan lembut Jaehwan.

Airmatanya sudah menggenang, hanya menunggu waktu untuk tumpah.

"Jaehwan hyung .. Aku menyayangimu"

Senyum Jaehwan mengembang setelah melepas pelukan.

Ingin rasanya menertawakan wajah Woojin yang memelas hampir menangis itu, tapi ditahannya.

AURORA ~ [MINHWAN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang