"Bila bukan karena pasien di kamar VIP itu, gadis kecil lucu itu mungkin sudah terluka parah""Gadis kecil itu ditemukan tak sadarkan diri dalam pelukan pasien kamar VIP, sepertinya pasien itu berusaha melindunginya"
"Cerita itu menyebar dengan cepat karena ternyata tidak ada ikatan apapun diantara mereka .. Beberapa orang bilang kalau pasien kamar VIP itu adalah superhero"
"Gadis kecil itu akan punya hutang nyawa yang tidak dapat dibayarnya seumur hidup .. Pria hebat itu benar-benar bertaruh nyawa untuk melindunginya"
"Pasien kamar VIP itu sampai terluka cukup parah .. Pasti hari-hari pemulihannya begitu menyiksa .. Tapi keberanian dan kebaikan hatinya akan mendatangkan banyak keberuntungan dalam hidupnya nanti"
.
.
.
.
.
.
.Minhyun berjalan masuk kedalam coffee shop miliknya.
"Pagi Jonghyun~ah", sapanya yang dibalas lambaian tangan oleh pemilik nama.
"Butuh segelas kopi ?"
Minhyun mengangguk, "tolong antarkan ke ruanganku nanti"
"Baiklah .. Segelas kopi akan segera tiba"
Minhyun hanya tersenyum kecil, lalu melangkah masuk kedalam ruangannya.
Sepertinya hari ini ia akan sangat sibuk- karena selama Jaehwan di rumah sakit, pekerjaannya sedikit tertunda.
...
Tok tok
Jonghyun masuk dengan segelas kopi hitam tanpa gula.
"Kopi pesanan Anda sudah siap Sir", canda Jonghyun.
Minhyun tertawa, "thank you, Sir", balasnya
"Kemarin pemasok biji kopi itu menghubungiku .. Dia akan mulai mengirimkan biji kopinya secara bertahap dan rutin setiap dua minggu sekali"
Jonghyun menarik kursi dihadapan Minhyun, menunda pekerjaannya untuk berbincang ringan.
"Itu bagus .. Aku akan mengurus pembayarannya sesuai dengan kesepakatan awal"
Minhyun memegangi tengkuk lehernya yang sedikit tegang.
Wajahnya tampak lelah dengan kantung mata yang membengkak.
"Kau sepertinya kurang tidur", seru Jonghyun.
"Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak saat Jaehwan terus merintih karena bahunya masih seringkali nyeri"
"Bukankah Jaehwan sudah lebih baik sekarang ?"
Minhyun menarik napas dalam yang terasa berat.
"Luka-luka yang lain sudah mulai sembuh .. Jahitan di paha kanannya juga sudah dibuka dan mulai mengering .. Tapi- bahunya masih terasa nyeri .. Aku tidak tega melihatnya meringis kesakitan saat nyerinya tiba-tiba datang"
Wajah Minhyun seperti frustasi saat menceritakannya, hingga mengusap wajahnya dengan kedua tangan.
"Lalu- apa Jaehwan ada di apartment sekarang ?"
Minhyun mendengung.
"Sendirian ?"
"Ada Jihoon .. Tadi aku minta tolong pada Jihoon untuk menemani Jaehwan hari ini .. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian lagi Jonghyun~ah .. Aku benar-benar trauma dengan kecelakaan itu"
Jonghyun tersenyum.
"aku sendiri tidak mengerti hubungan antara sesama pria itu akan terasa seperti apa .. Tapi melihatmu sekarang- aku mulai mengerti, rasanya pasti sama saja dengan hubungan normal antara pria dan wanita"
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
FanficSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.