Telah terjadi kecelakan tunggal. Sebuah bis dari arah Yongsan-gu terbalik dan banyak korban terluka. Beberapa korban terjepit, sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk mengeluarkan mereka. Diduga---Jihoon mematikan televisi tepat setelah mendengar suara pintu terbuka.
Ia berlari kecil dan tersenyum riang saat wajah pasangan hidupnya tampak dihadapannya.
"Kau sudah pulang Woojinie ? Apa sudah membeli semua yang kuminta tadi ?"
"Sudah baby-", Woojin mengangkat dua kantong penuh dengan senyum manis berginsulnya, "-aku membeli sesuai permintaanmu"
"Baguslah .. Sini kubantu"
Jihoon mengambil satu kantong belanjaan dan membawanya ke dapur dengan Woojin mengekor di belakang.
"Jaehwan hyung dan Minhyun hyung pasti senang dengan menu kita hari ini", seru Jihoon riang.
"Minhyun hyung tidak bisa datang tepat waktu .. Dia akan menyusul setelah urusan pentingnya selesai", sahut Woojin.
Tangannya dengan cekatan menata makanan yang baru saja dibelinya tadi.
"Lalu- Jaehwan hyung ? Apa dia akan terlambat juga ? Makanan ini akan dingin sebelum mereka tiba"
Jihoon sedikit merengut kecewa, bayangannya untuk makan bersama harus berantakan.
"Jaehwan hyung- dia-", Woojin mendongak, memandang lurus pada Jihoon yang masih sibuk menata makanan.
"Baby .. Apa Jaehwan hyung belum sampai ?"
Jihoon menggeleng, " tidak ada Jaehwan hyung disini .. Dari tadi aku hanya sendirian menunggumu pulang dan menunggu mereka datang"
"Ini aneh"
"Apanya ?"
Kening Woojin berkerut, "tadi Minhyun hyung mengabariku kalau dia akan datang terlambat .. Dan dia menurunkan Jaehwan hyung di halte bis sejak-", Woojin melirik jam dinding, "-satu jam yang lalu"
Jihoon berkedip.
"Tapi tidak ada yang menekan bel ataupun mengetuk pintu sejak tadi .. Apa jangan-jangan Jaehwan hyung tersesat ?"
"Tidak mungkin .. Aku sudah memberikan alamat lengkap apartment kita beserta arahnya .. Jaehwan hyung tidak sebodoh itu untuk tersesat karena mencari alamat"
Seketika mata Jihoon melebar saat teringat sesuatu.
"Woojin~ah .. Apa- Jaehwan hyung- naik bis dari arah Yongsan-gu ???"
"Bagaimana kau bisa tau ?", tanya Woojin bingung.
Wajah Jihoon menegang, ia seperti ketakutan. "Woojin~ah .. Di televisi- ada berita- bis dari arah Yongsan-gu kecelakaan"
"Jangan bercanda Jihoon~ah"
"Aku tidak bercanda .. Aku baru saja mematikan televisinya saat kau pulang tadi"
Woojin bergegas meraih ponselnya, lalu mulai menghubungi Minhyun.
Tak ada jawaban.
Berkali-kali Woojin mencoba menghubungi, tetap tak ada jawaban.
"Sial !!", umpat Woojin kasar.
"Minhyun hyung tidak mengangkat panggilanku", seru Woojin panik.
"Woojin~ah .. Semua korban dibawa ke rumah sakit Hallym", seru Jihoon menunjukkan artikel di layar ponselnya.
"Aku akan kesana untuk memastikan- semoga Jaehwan hyung tidak naik bis itu dan sekarang sedang baik-baik saja .. Aku harap dia cukup bodoh untuk tersesat mencari alamat apartment kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
FanficSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.