Hari masih siang, namun udara hari ini cukup dingin menusuk kulit.
Jaehwan sedikit menggigil kedinginan setelah berada diluar beberapa waktu karena menggunakan kendaraan umum.
"Tanganmu dingin sekali Jaehwan~ah"
Ibunya mengusap kecil tangan putranya agar menghangat.
"Kenapa tidak datang dengan Minhyun ?"
Tanya Ibunya dengan pandangan sedikit kecewa.
Ia menyukai kekasih putranya, tutur katanya begitu sopan, sikapnya lembut dan perhatian, siapa yang tidak akan jatuh hati dengan pria sehangat itu.
"Putra Eomma itu aku, bukan Minhyun hyung .. Kenapa Eomma malah mencari hyung saat aku ada disini ?"
Rengek Jaehwan, wajah cemberutnya membuat Ibunya tak sanggup menahan tawa.
"Eommaa .. Jangan tertawa .. Memangnya aku sedang melucu ?"
Protes Jaehwan lalu ikut tertawa kecil.
Ia merebahkan kepalanya di perut ibunya, membuat tangan tua dan ringkih itu membelainya teratur dengan sentuhan lembut.
"Eomma .."
Panggil Jaehwan ragu.
Ia takut, tapi ia harus mengakui hubungannya dengan Minhyun sebelum terlambat.
Ia tidak ingin Ibunya berakhir seperti Woojin yang kecewa dan terluka karena sikap dan keputusannya.
"Eomma .."
Jaehwan mengulangi panggilannya.
"Ya ? Kenapa memanggil Eomma terus ?"
Tanya Ibunya yang masih setia membelai lembut kepala putranya.
"Apa pandangan Eomma tentang pasangan sejenis ?"
Jaehwan bangun lalu menatap lurus ke mata Ibunya, ia butuh melihat ekspresi apa yang akan diberikan dari pertanyaannya.
Jauh dari bayangannya, Ibunya tersenyum hangat.
"Kenapa bertanya begitu ?"
Jaehwan memutar bola matanya, lalu menjawab ..
"A-aku punya s-seorang teman yang seperti itu .. T-tapi dia menyembunyikannya dari kedua orangtuanya"
Ia berbohong lagi.
"Sepahit apapun kenyataannya, temanmu harus tetap mengakuinya .. Pengakuan putra mereka memang menyakitkan, tapi menyembunyikannya akan jauh lebih menyakitkan"
Jaehwan tertunduk, ia ingin menangis rasanya mendengar jawaban Ibunya.
"Eomma .."
Jaehwan mengangkat wajahnya, ia bersiap untuk mengakuinya dengan berani.
"Aku .. Jatuh cinta pada Minhyun hyung"
Tangannya gemetar setelah membuat pengakuan, ia takut dengan respon yang akan Ibunya berikan.
Jauh dari dugaan, Ibunya tersenyum kecil.
"Eomma senang kau akhirnya berani mengakuinya"
Mata Jaehwan membulat kaget, apakah itu artinya ibunya telah mengetahui hubungannya dengan Minhyun ?
"Sudah berapa lama kalian pacaran ?"
Tanya Ibunya lembut.
"Eomma .."
Jaehwan kini terisak, ia terenyuh melihat sikap Ibunya yang lembut tanpa ada guratan luka tersirat.
"Kenapa menangis uh ? Apa kau selalu merepotkan Minhyun dengan tangisanmu ? Anak manja .."
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
FanfictionSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.